REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menurut laporan tahun lalu, Google sedang mencari cara untuk membatasi pelacakan di Android yang akan meningkatkan privasi pengguna. Ini seperti yang dilakukan Apple dengan fitur privasi baru di iOS 14.5.
Fitur Transparansi Pelacakan Aplikasi (ATT) Apple memaksa pengembang meminta izin untuk melacak pengguna iPhone dan iPad. Hampir setahun kemudian, Google berkomitmen untuk melakukan perubahan privasi di Android yang mirip dengan ATT.
Fitur ATT membuat marah Facebook (sekarang Meta). Tahun lalu, mereka meluncurkan kampanye besar-besaran terhadap label privasi aplikasi iPhone dan fitur anti pelacakan. Facebook tidak berhasil meyakinkan Apple untuk menghentikan fitur tersebut.
Kemudian, awal tahun ini, Facebook mengumumkan perubahan privasi Apple akan menurunkan pendapatan iklan sebesar 10 miliar dolar Amerika. Kabar itu menggerogoti saham Facebook, menghapus 232 miliar dolar Amerika dari kapitalisasi pasar perusahaan. Google sekarang akan melakukan pendekatan yang mungkin merujuk pada fitur anti-pelacakan Apple untuk iPhone.
Fitur anti pelacakan Google untuk Android
Google menyadari platform lain telah mengambil pendekatan berbeda terhadap privasi iklan dan dengan tegas membatasi teknologi yang digunakan oleh pengembang dan pengiklan. Google menawarkan solusi dengan mengembangkan Privacy Sandbox di Android, teknologi Google yang mengizinkan iklan tanpa melacak data pengguna.
“Sementara kami merancang, membangun, dan menguji solusi baru ini, kami berencana untuk mendukung fitur platform iklan yang ada setidaknya selama dua tahun. Kami bermaksud untuk memberikan pemberitahuan substansial sebelum perubahan di masa mendatang,” kata Google.
Apa yang direncanakan Google untuk membatasi pelacakan di Android adalah menghapus ID iklan dari proses. Privacy Sandbox akan membutuhkan waktu untuk menghadirkan fitur anti pelacakan ke Android.
Selain itu, anti pelacakan tidak cukup menggambarkan teknologi yang ingin digunakan Google dan Google tidak benar-benar mengatakan bagaimana Android akan terus melacak pengguna sambil meningkatkan privasi mereka. Solusi periklanan ini akan tetap memungkinkan pengumpulan beberapa data.
“Solusi ini akan membatasi pembagian data pengguna dengan pihak ketiga dan beroperasi tanpa pengenal lintas aplikasi, termasuk ID iklan,” kata Google. Perusahaan juga ingin mengembangkan teknologi untuk mencegah pelacakan rahasia di Android.
Facebook menyukai Privacy Sandbox
Dikutip BGR, Kamis (17/2), Google ingin bekerja dengan pengembang di Privacy Sandbox baru untuk Android. Proposal desain pertama tersedia di situs pengembang Android tetapi seluruh proyek akan memakan waktu. Versi beta untuk inisiatif iklan Android baru akan tersedia pada akhir 2022 untuk pengembang.
Google juga ingin mengklarifikasi bahwa perusahaan lain yang bergantung pada periklanan ikut serta dengan perubahan anti pelacakan. Google menyertakan komentar dari Snap, Rovio, dan Duolingo dalam siaran persnya. Pujian dari Facebook yang mungkin paling penting.
Namun, Google menghadapi banyak pengawasan dari regulator yang mencakup gugatan antimonopoli terkait iklan. Memblokir pelacakan pengguna di Android secara blak-blakan seperti yang dilakukan Apple di iPhone mungkin akan memicu penyelidikan tambahan.