Penelitian tersebut menjelaskan cara kerja tablet, di mana jenis cedera paru-paru sekarang diketahui sebagian didorong oleh pembentukan sel-sel kekebalan dari struktur seperti jaring yang disebut perangkap ekstraseluler neutrofil atau NET. Jaring itu dapat menjebak dan membunuh organisme menular.
Sebaliknya, perangkap tersebut juga bisa berbahaya bagi jaringan paru-paru dan pembuluh darah karena dapat menyebabkan akumulasi cairan di paru-paru dan mendorong perkembangan pembekuan darah. Disulfiram menghalangi salah satu langkah pembentukan NET.
Disulfiram mampu mengganggu molekul yang dibutuhkan untuk menghasilkan NET yang disebut gasdermin D. Hal ini mengartikan tidak ada NET yang terbentuk setelah perawatan disulfiram, menurut penelitian.
Temuan ini mendorong para peneliti untuk menguji obat tersebut sebagai pemblokir NET. Dr Schwartz mengatakan, saat ini tidak ada pilihan pengobatan yang baik untuk cedera paru-paru terkait Covid-19.
"Jadi disulfiram tampaknya perlu diperiksa lebih lanjut dalam hal ini, terutama pada pasien Covid-19 yang parah," kata Schwartz, seperti dilansir Express.co.uk, Kamis (10/2/2022).