BlackBerry Pernah Menguasai Dunia, Lalu Dunia Berubah
Dilansir dari TechCrunch, Comscore melacak data pangsa pasar ponsel kembali ketika BlackBerry mencapai puncak kekuasaannya pada Januari 2010 sebagai platform teratas dengan 43 persen.
Di Januari 2011 angkanya berubah menjadi 30,4 persen. Lalu, market sharenya berubah lagi pada Januari 2012 (15,2 persen) dan Januari 2013 (5,9 persen). Angka-angka ini mengukur keberadaan platform dan bukan unit yang terjual.
Seperti yang dilihat, ponsel BlackBerry berubah dari puncak tumpukan smartphone menjadi satu digit dalam sekejap mata. Blackberry kehilangan sebagian besar pangsa pasar karena benar-benar terganggu oleh layar sentuh Apple dan Android.
BlackBerry akhirnya bereaksi terhadap perubahan ini, merilis BlackBerry Torch pada 2011, tetapi itu terlalu sedikit dan terlalu terlambat. Dalam kasus klasik teori disrupsi, orang-orang yang menyukai keyboard eksternal tidak pernah benar-benar menggunakan layar sentuh BlackBerry.
Salah satu langkah lain di antara banyak termasuk bekerja sama dengan Microsoft pada 2011 untuk menjadikan Bing sebagai mesin pencari default di ponsel BlackBerry, yang dalam kenyataannya terasa seperti langkah putus asa. Namun, pada saat itu dipandang lebih positif bahwa perusahaan sedang mencoba sesuatu. Sayangnya, apa pun yang mereka coba, itu tidak berhasil.
Ketika perusahaan jatuh, mereka mempekerjakan John Chen sebagai CEO pada 2013, yang memulai proses pengalihan perusahaan dari ponsel ke perangkat lunak keamanan. Mengapa keamanan?
Karena BlackBerry selalu memiliki reputasi sebagai yang kokoh dalam hal keamanan. Perusahaan mengumumkan perubahan secara resmi pada 2016. Kini , perusahaan berfokus sepenuhnya pada penjualan perangkat lunak keamanan kepada perusahaan dan pemerintah. Ini memiliki kapitalisasi pasar sederhana sekitar lima miliar dolar Amerika Serikat, tetapi masih ada.