REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan Truecaller merilis laporan Spam Global tahunan yang kelima. Laporan tersebut berguna untuk memahami cara kerja spam di seluruh dunia.
Tim Truecaller memperlihatkan hasil analisis dari miliaran panggilan yang diterima oleh 300 juta pengguna. Pengguna Truecaller memiliki kesempatan untuk memberi nama spammer atau menandai panggilan dengan bisnis atau identitas yang sesuai. Ini akan membantu staf Truecaller menetapkan presentase untuk berbagai jenis panggilan spam.
Truecaller mencatat adanya peningkatan dalam total panggilan spam di bulan Maret. Lima negara teratas yang memiliki panggilan spam terbanyak, yaitu Brazil, Peru, Ukraina, India, dan Meksiko. Sementara Indonesia berada di posisi keenam.
Dalam kategori panggilan spam di Indonesia, mayoritas 80 persen dari semua panggilan spam berasal dari layanan keuangan dan panggilan penjualan mencapai 19 persen. Indonesia adalah salah satu dari dua negara dalam daftar yang memiliki lebih dari dua kali lipat total panggilan spam dari Januari hingga Oktober 2021.
Pada Januari, jumlah panggilan spam sebesar 12.580.275 dan naik menjadi 25.789.283 pada Oktober. Sehingga rata-rata, orang Indonesia menerima 14 panggilan spam per pengguna per bulan.