REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produksi ponsel pintar terbaru besutan Apple yaitu iPhone 13 dikabarkan dipangkas dalam jumlah yang cukup besar. Sebabnya adalah kurangnya pasokan chip hingga minat masyarakat yang cenderung turun.
Dikutip dari Reuters, Kamis (2/12), pemangkasan produksi pada iPhone 13 terjadi akibat tak terlalu banyak pembaruan pada ponsel itu dan juga kelangkaan barang. Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa kini iPhone 13 ditargetkan hanya diproduksi sebanyak 10 juta unit dari target awal yang sangat besar 90 juta unit di 2021 ini.
Kekurangan pasokan chip juga diduga sebagai penyebab pemangkasan produksi ponsel yang dirilis pada pertengahan November 2021 itu. iPhone 13 diketahui saat ini masih dijual di pasaran dimulai dengan harga Rp 14,9 juta, lalu iPhone 13 Pro dengan harga Rp 18,4 juta, dan iPhone 13 Pro Max dengan harga Rp 19,9 juta.
Meski demikian, perusahaan Apple masih dinilai berjalan dengan baik di tengah kondisi krisis tersebut dengan peningkatan penjualan diperkirakan mencapai 6 persen di masa periode libur akhir tahun 2021. Apple pun belum berkomentar mengenai pemangkasan salah satu produk unggulannya itu.
Diperkirakan tren menurunnya minat masyarakat pada iPhone 13 juga turut disebabkan karena tak terlalu banyak pembaruan teknologi yang dibawa oleh Apple jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya yaitu iPhone 12.
Masyarakat pun dinilai memilih untuk menunggu pembaruan besar-besaran pada sisi teknologi di ponsel Apple keluaran terbaru pada 2022. Selain itu kehadiran varian COVID-19 yang baru yaitu Omicron turut mengundang calon pembeli iPhone enggan keluar rumah karena masih adanya potensi terpapar SARS-CoV-2.