REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggemar produk iPhone 13 masih harus menunggu persedian iPhone 13 karena saat ini Apple masih berjuang untuk memenuhi permintaan setelah hampir dua bulan diluncurkan. Bagi beberapa orang rela menunggu lebih lama untuk mendapatkan harga yang lebih murah. Sementara yang lain membeli iPhone 13 bekas untuk menghemat uang.
Model iPhone 13 masih mempertahankan model sebelumnya sehingga masih memiliki nilai. Menurut studi terbaru SellCell, tingginya harga iPhone 13 masih dipengaruhi oleh kekurangan komponen yang dikombinasikan dengan peningkatan permintaan.
SellCell melihat lebih dari 45 vendor pembelian terdaftar untuk menentukan tingkat depresiasi harga iPhone 13 dalam dua bulan pertama sejak diluncurkan. Kemudian perusahaan membandingkan data iPhone 13 dengan iPhone 12 dan iPhone 11. Perusahaan menjelaskan semua ponsel mulai kehilangan nilainya setelah tersedia toko. Meski begitu, iPhone 13 tetap mempertahankan nilainya lebih baik dibandingkan produk penting sebelumnya.
Tingkat depresiasi harga iPhone 13
Dilansir BGR, Rabu (24/11), SellCell mencatat adanya depresiasi 25,5 persen dari harga asli dalam dua bulan pertama. Jumlah tersebut termasuk penyusutan nilai terendah untuk iPhone. Depresiasi harga iPhone 13 adalah 19,1 persen lebih rendah dari iPhone 11 dan 15,5 persen lebih rendah dari harga iPhone 12 untuk periode yang sama.
Terlebih, iPhone 13 kehilangan sebagian besar nilainya setelah bulan pertama atau sekitar 24,9 persen. Yang mengejutkan adalah beberapa model iPhone 13 telah meningkat nilainya antara bulan pertama dan kedua. Misal, untuk iPhone 13 Po Max versi 1TB, 512GB, dan 128GB dan iPhone 13 Pro versi 256GB dan 128GB.
Jika Anda menginginkan harga iPhone 13 terjangkau, Anda harus mencari diskon dari pengecer pihak ketiga, seperti Amazon. Sebab, Apple tidak akan menjual model iPhone 13 dengan harga yang lebih murah. Selain itu, studi juga menunjukkan selama Apple berjuang untuk memenuhi permintaan iPhone 13, harganya tidak akan turun signifikan.