Efikasi tinggi dalam uji coba pada hewan
Pada awal November lalu, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih mengungkapkan, pihaknya telah menyelesaikan uji praklinis Vaksin Merah Putih terhadap hewan makaka dengan hasil yang menggembirakan. Unair bahkan telah menyerahkan benih vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia sebagai pihak yang nantinya akan memproduksi vaksin tersebut.
Nasih menyatakan, berdasarkan hasil uji praklinis, Vaksin Merah Putih dinyatakan sangat aman, kecuali untuk makaka yang memiliki penyakit penyerta. Artinya, vaksin Merah Putih Unair tidak bisa digunakan untuk mereka yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
"Efikasinya 93,8 persen ini untuk di posisi makaka, tentu dengan proses lanjutan dengan optimalisasi dan formulasi yang lebih baik, kami berharap ini akan bisa mencapai lebih tinggi dari 93,8 persen," ujar Nasih di Kampus C Unair, Surabaya, Selasa (9/11).
Tahap selanjutnya, menurut Nasih, adalah produksi vaksin Merah Putih dalam skala percontohan yang nantinya digunakan untuk uji coba. Sebab, untuk bisa menguji coba terhadap manusia harus ada proses produksi dalam sebuah industri.
Pihaknya juga tengah mengupayakan untuk mendapat sertifikat halal bagi vaksin Merah Putih.