Kamis 18 Nov 2021 08:26 WIB

Kurangi Emisi, Pakan Ternak di Irlandia Diganti Rumput Laut

Irlandia berjanji mengurangi produksi global metana 30 persen dari 2020.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi sapi

Para peneliti juga sedang mengerjakan cara mengintegrasikan aditif pakan ke dalam sistem peternakan sapi berbasis rumput di Irlandia. Di sebuah peternakan di luar Hillsborough, barat daya Belfast, para peneliti menggunakan camilan untuk membujuk sapi agar memasukkan kepala mereka ke mesin bertenaga surya yang mengukur tingkat metana pada napas mereka.

Profesor Ilmu Hewan dan Mikrobiologi di Queen's University Belfast, Sharon Huws, menyatakan mereka akan mengujinya lagi menggunakan aditif rumput laut. "Tingkat yang digunakan untuk pakan ternak ruminansia sangat-sangat kecil sehingga tidak perlu banyak untuk mendapatkan dampak," katanya.

Teknologi ini telah menarik imajinasi kelompok tani dan politisi yang bersikeras bahwa target ketat untuk memotong gas rumah kaca seperti metana tidak harus berarti pengurangan ukuran sektor pertanian Irlandia. Setelah pertumbuhan lebih dari 10 persen dalam 10 tahun terakhir, Irlandia memiliki 7,4 juta sapi dan merupakan salah satu pengekspor daging sapi dan susu terbesar di Eropa.

Menurut database Climate Watch, keluaran metana per kapitanya sejauh ini merupakan yang tertinggi di Uni Eropa. Kebocoran gas yang tidak berwarna dan tidak berbau ini berasal tempat pembuangan limbah, infrastruktur minyak dan gas, serta sistem pencernaan sapi dan domba.

Pada KTT Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow bulan ini, Irlandia menandatangani janji untuk mengurangi produksi global metana sebesar 30 persen pada 2030 dari tingkat 2020. Hanya saja para menteri pemerintah bersikeras bahwa sebagian besar akan dicapai melalui pengurangan 50 persen dalam metana non-pertanian, dengan pengurangan hanya 10 persen dalam metana pertanian pada 2030.

 

Untuk mencapai itu, pemerintah pun menunjuk aditif pakan rumput laut sebagai cara untuk mengekang emisi tanpa perampingan kawanan. Perusahaan kimia Royal DSM mengatakan aditif makanan lain yang dihasilkannya dapat mengurangi produksi metana sekitar 30 persen. Perusahaan mengatakan telah menerima persetujuan peraturan di Brasil dan Cile dan sedang mencari persetujuan di Uni Eropa. 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement