Senin 15 Nov 2021 15:54 WIB

Serangan Siber Naik dan Makin Canggih

Serangan siber diprediksi akan naik pada kuartal keempat atau pada akhir tahun.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Peretas (ilustrasi).
Foto:

Tren DDoS penting lainnya di Q3 termasuk serangkaian serangan bermotif politik di Eropa dan Asia, serta serangan terhadap pengembang gim. Selain itu, penyerang menargetkan sumber daya untuk memerangi pandemi di beberapa negara, dan ada serangkaian serangan ransomware terhadap penyedia telekomunikasi di Kanada, Amerika Serikat (AS), dan Inggris. 

Para penyerang menampilkan diri sebagai anggota kelompok ransomware terkenal REvil dan mematikan server perusahaan untuk membuat mereka membayar uang tebusan.

Peneliti Kaspersky juga menyaksikan serangan DDoS yang sangat tidak biasa di universitas negeri yang berlangsung beberapa hari. Sementara serangan terhadap sumber daya pendidikan bukanlah hal baru, namun yang satu ini bersifat sangat canggih.

Para penyerang menargetkan akun online para pelamar universitas negeri tertentu, dan menjalankan vektor serangan yang membuat sumber daya sama sekali tidak tersedia. Serangan itu juga berlanjut setelah penyaringan para pelamar dimulai, ini merupakan hal yang cukup jarang terjadi.

 

“Kami memperkirakan jumlah serangan DDoS terus meningkat di kuartal keempat , terutama karena, secara historis, serangan DDoS menjadi sangat tinggi di akhir tahun,” komentar Alexander Gutnikov, pakar keamanan di Kaspersky,melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, belum lama ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement