Ahad 07 Nov 2021 22:12 WIB

Ilmuwan Saudi Ungkap Rahasia Kehancuran Terumbu Karang

Ilmuwan mengembangkan cara baru untuk memetakan terumbu karang.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Terumbu Karang (ilustrasi)
Foto:

Berdasarkan keberhasilan misi awal Laut Merah, Pangeran Khaled bersedia untuk mengizinkan ekspedisi global. “Ekspedisi itu berakhir jauh lebih luas daripada yang kami harapkan. Kami menambahkan negara sepanjang waktu. Mereka meminta pekerjaan dilakukan di perairan mereka,” ucap dia.

Dilansir Arab News, Ahad (7/11), Purkis mulai bekerja di Laut Merah pada awal 1990-an. Dulunya tempat itu adalah salah satu tempat terbaik di dunia untuk terumbu karang. Namun, seiring berjalannya waktu, tanda-tanda mengkhawatirkan mulai tampak. Sejak 15 tahun lalu, telah terjadi penangkapan ikan yang berlebihan sehingga membuat jumlah ikan sangat rendah.

Purkis dan tim juga menemukan beberapa daerah terumbu karang yang telah diserang oleh bintang laut mahkota duri dan sangat memengaruhi sebagian besar terumbu karang. Selain itu, perubahan suhu air dilaporkan terjadi di utara Laut Merah.

“Suhu sangat buruk untuk terumbu karang dan menjadi terlalu panas secara global,” tuturnya. Menurut Purkis, kondisi karang terburuk ditemukan di Karibia. Di sana, terumbu karang telah menderita lebih lama dibandingkan tempat lain akibat penangkapan ikan yang berlebihan selama beberapa dekade dan keputusan pembangunan pesisir yang buruk.

Meski begitu, Purkis yakin masih ada waktu untuk menyelamatkan terumbu karang dan mencegah kerusakan lain yang lebih mengerikan. Sementara itu, para ilmuwan di University of Miami menggunakan data penelitian itu untuk memodelkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan dan ketahanan terumbu karang.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement