Ahad 07 Nov 2021 22:12 WIB

Ilmuwan Saudi Ungkap Rahasia Kehancuran Terumbu Karang

Ilmuwan mengembangkan cara baru untuk memetakan terumbu karang.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Terumbu Karang (ilustrasi)
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Terumbu Karang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Yayasan Khaled bin Sultan Living Oceans menyelesaikan Ekspedisi Terumbu Global setelah lebih dari 10 tahun menjelajahi lautan. Misi tersebut bertujuan menilai keadaan terumbu karang dan ancaman signifikan terhadap kelangsungan hidup mereka.

Ekspedisi itu dimulai dari Laut Merah hingga Hindia dengan memeriksa dan memetakan lebih dari 1.000 terumbu karang di 16 negara. “Saya meluncurkan Ekspedisi Terumbu Global untuk membantu membawa era baru pengetahuan tentang terumbu karang dan tantangan yang mereka hadapi,” kata Ketua Tayasan Pangeran Khaled.

Baca Juga

Para ilmuwan mengembangkan cara baru untuk memetakan terumbu karang dengan menggabungkan citra satelit beresolusi tinggi dengan data yang dikumpulkan di lapangan dan menghasilkan peta habitat terumbu karang yang mencakup lebih dari 65 ribu kilometer persegi. Peta dan survei ini mewakili kumpulan data standar paling komprehensif yang pernah dikumpulkan untuk terumbu karang.

Kepala Ilmuwan Yayasan Sam Purkis mengatakan proyek ini diprakarsai oleh Pangeran Khaled bin Sultan. Data yang dikumpulkan dalam ekspedisi global akan digunakan pada tahun berikutnya.

“Pentingnya Ekspedisi Karang Global terletak pada cakupan global terumbu karang yang menghadapi penurunan dramatis. Hampir 50 persen terumbu karang dunia telah hilang dalam 40 tahun terakhir,” kata dia.

Ekspedisi dimulai satu dekade lalu di Laut Merah di mana tim melakukan empat misi di Al-Wajh dan Yanbu, Kepulauan Farasan dan Ras Al-Qasabah. Misi awal ini membantu tim untuk mengembangkan dan menyempurnakan teknik survei mereka sebelum memperluas jangkauan mereka ke Atlantik dan perairan lainnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement