Senin 25 Oct 2021 14:57 WIB

NASA Buat Lomba Ide Makanan untuk Dimakan di Luar Angkasa

NASA menggelar kompetisi ide makanan untuk dikonsumsi astronaut di luar angkasa.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Stasiun Luar Angkasa (Ilustrasi)
Foto: AP
Stasiun Luar Angkasa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa Amerika (NASA) telah mengumumkan banyak ide tentang seperti apa masa depan makanan di luar angkasa. Ide makanan itu mulai dari serangga hingga ganggang, dari pencetakan 3D hingga fotosintesis buatan.

Lembaga tersebut baru-baru ini mengadakan kompetisi meminta organisasi dan anggota masyarakat untuk menyerahkan konsep mereka yang paling berani tentang bagaimana memberi makan astronaut dalam misi luar angkasa.

Baca Juga

Dilansir dari Space, Senin (25/10), Deep Space Food Challenge NASA mengundang koki, usaha kecil dan siswa untuk mengirimkan ide-ide inovatif mereka tentang bagaimana mengembangkan makanan untuk astronaut. Tim pemenang menerima hadiah masing-masing 25.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 354.770.000,- .

Beberapa entri pemenang termasuk menumbuhkan mikroalga dan mengeringkannya menjadi makanan ringan yang renyah. Selain itu, ada juga ide menghasilkan makanan dari sel serangga untuk dimakan menggantikan produk daging.

Ada pula ide untuk menciptakan sistem simbiosis alga, ragi, jamur dan tanaman yang akan tumbuh di tanah buatan yang dicetak 3D. Tak ketinggalan, ada ide sistem fotosintesis buatan dan sistem mikroba yang menggunakan limbah plastik dan biomassa sebagai sumber karbon untuk menghasilkan makanan.

Meskipun beberapa ide ini mungkin terdengar aneh dan mungkin tidak menggugah selera, berpikiran terbuka tentang berbagai sumber makanan penting, karena untuk menjaga kesehatan mental dan fisik astronot dalam misi luar angkasa jangka panjang.

“NASA sangat antusias untuk melibatkan publik dalam mengembangkan teknologi yang dapat mendorong penjelajah luar angkasa kami,” kata Jim Reuter, administrator asosiasi untuk Direktori Misi Teknologi Luar Angkasa NASA, dalam sebuah pernyataan.

“Pendekatan kami terhadap eksplorasi manusia luar angkasa diperkuat oleh kemajuan teknologi baru dan masukan masyarakat yang beragam. Tantangan ini membantu kami mendorong batas kemampuan eksplorasi dengan cara yang mungkin tidak kami sadari sendiri,” ujar Reuter.

Pengembangan produk makanan dan sistem makanan yang tidak biasa tidak hanya berguna bagi para astronom dalam misi luar angkasa. Dengan meningkatnya tantangan lingkungan yang membutuhkan pendekatan baru untuk pertanian, mereka juga dapat bermanfaat bagi kita semua di Bumi ini.

“Jenis sistem makanan ini dapat menawarkan manfaat di planet asal kita,” kata Robyn Gatens, direktur Program Stasiun Luar Angkasa Internasional di NASA dan juri kompetisi.

“Solusi dari tantangan ini dapat memungkinkan jalan baru untuk produksi pangan di seluruh dunia di wilayah dan lokasi yang langka sumber daya di mana bencana mengganggu infrastruktur penting,” ujarnya lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement