Selasa 19 Oct 2021 21:09 WIB

Museum Inggris Pajang Peta Bintang Tertua

Cakram langit Nebra diyakini berusia 3.600 tahun berasal dari Zaman Perunggu.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Cakram langit Nebra.
Foto:

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu menyatakan cakram tersebut memberikan pandangan unik tentang pengetahuan awal manusia tentang surga."Nebra Sky Disc dan liontin matahari adalah dua benda paling luar biasa yang bertahan dari Zaman Perunggu Eropa. Keduanya baru saja digali, secara harfiah, setelah tetap tersembunyi di dalam tanah selama lebih dari tiga milenium," ujar Wilkin.

"Sementara keduanya ditemukan ratusan mil dari Stonehenge, kami akan menggunakannya untuk menyinari dunia luas yang saling terhubung yang ada di sekitar monumen kuno, yang mencakup Inggris, Irlandia, dan daratan Eropa," kata Wilkin.

Tujuan awal Stonehenge tetap menjadi misteri, tetapi lingkaran batu yang dibangun sekitar 2.500 SM ini sejajar dengan pergerakan Matahari. Matahari dan titik baliknya juga diwakili dengan tanda pada cakram Nebra. Para ahli percaya bahwa Matahari adalah pusat agama Zaman Perunggu Eropa utara.

Arkeolog dan ahli Zaman Perunggu Prof Miranda Aldhouse-Green sebelumnya mengatakan simbol-simbol pada cakram Nebra adalah bagian dari sistem kepercayaan luas Eropa yang kompleks. Pada saat itu orang-orang melihat langit dan menyembahnya. Mereka menyembah matahari dan bulan kemudian menyelaraskan monumen saat matahari terbit atau bulan terbit.

"Dan karena Nebra telah menyatukan semua simbol ini, ini memberi tahu kita untuk pertama kalinya mungkin apa yang sebenarnya dilihat, dirasakan, dan dipercayai orang," kata Aldhouse-Green.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement