Dengan menggunakan nilai ambang siklus (Ct), para peneliti menemukan tingkat viral load yang sama pada orang yang tidak divaksinasi dan orang yang divaksinasi yang terinfeksi varian delta. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya. Meski begitu, orang yang divaksinasi lengkap masih lebih kecil kemungkinannya untuk menulari orang lain.
"Transmisi jauh lebih kompleks, yang berarti nilai Ct hanyalah gambaran waktu dan tidak mencerminkan keseluruhan perjalanan penyakit," kata Butler-Wu.
Kemungkinan orang yang telah divaksinasi membersihkan virus menular dari tubuh lebih cepat. Sebuah studi sebelumnya dari Singapura juga menemukan, meskipun tingkat virus pada awalnya sama pada mereka yang terinfeksi varian delta terlepas dari status vaksin, pada hari ketujuh, tingkat virus turun dengan cepat pada mereka yang divaksinasi, yang dapat mengurangi kemampuan untuk menyebarkan penyakit.
Ada bukti yang muncul, yang menyebut meskipun nilai ambang siklus mungkin sama terlepas dari status vaksinasi, orang yang divaksinasi mungkin memiliki lebih sedikit virus menular dalam tubuh mereka, yang berpotensi mengurangi penularan. Richterman menunjuk studi pra-cetak belum lama ini dari China yang menemukan pengurangan besar dalam penularan pada mereka yang telah menerima dua dosis vaksin, dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi.