Ahad 17 Oct 2021 04:13 WIB

Ilmuwan Temukan Planet Mengorbit Bintang Mati

Ilmuwan berasumsi mungkin saja ada planet bisa bertahan saat matahari hancur.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih
Bintang katai putih (ilustrasi).
Foto: Sciencepic
Bintang katai putih (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan mengumumkan temuan pertama planet yang mengorbit bintang katai (bintang yang telah mati). Temuan tersebut disebut menunjukkan bahwa beberapa bagian dunia dalam tata surya kita kemungkinan akan bertahan dari kematian dahsyat matahari sekitar lima miliar tahun dari sekarang.

Planet yang baru ditemukan itu merupakan raksasa gas seukuran sekitar 40 persen lebih besar dari Jupiter, dan bintang induknya, yang mengorbit dengan kecepatan sangat tinggi di dekat pusat galaksi Bima Sakti.

Baca Juga

Planet yang mengorbit di sekitar bintang katai putih yang jauh itu secara tidak sengaja ditemukan selama peristiwa pelensaan mikro gravitasi pada 2010. Namun, untuk waktu yang lama, para astronom tidak tahu apa yang mereka lihat.

Penelitian tentang penemuan planet pertama yang mengorbit di bintang katai ini telah diterbitkan dalam jurnal Nature pada 13 Oktober 2021.

Pelensaan mikro gravitasi terjadi ketika dua bintang pada jarak yang berbeda dari Bumi untuk sementara sejajar dari perspektif kita. Gravitasi bintang di latar depan bertindak seperti lensa dan memperbesar cahaya dari bintang latar belakang. Jika sebuah planet mengorbit bintang di latar depan, cahaya yang diperbesar akan melengkung sebentar saat planet itu berputar dengan cepat di depan bintang tersebut.

"Untuk mendeteksi suatu objek melalui pelensaan mikro gravitasi, Anda hanya bergantung pada massa objek; Anda tidak memerlukan cahaya yang datang darinya. Kita bisa melihat bahwa ada sebuah objek sekitar setengah massa matahari dengan planet bermassa Jupiter yang mengorbit," kata profesor astrofisika di University of Tasmania di Australia dan direktur Institute of Astrophysics di Paris, Jean-Philippe Beaulieu, kepada Space, dilansir Sabtu (16/10).

Beaulieu juga merupakan rekan penulis makalah baru yang merinci penemuan tersebut. Pada saat itu, para ilmuwan mengira itu hanyalah planet ekstrasurya lain. Beaulieu mengatakan penemuan itu menarik tetapi sama sekali tidak unik.

Akan tetapi, para astronom ingin mempelajari lebih lanjut tentang sistem tersebut dan memutuskan untuk mempelajarinya dengan salah satu teleskop W. M. Keck di Hawaii. Yang mengejutkan mereka, mereka tidak bisa melihat apa-apa.

"Karena objek memiliki setengah massa matahari, teleskop Keck, salah satu teleskop terbaik dari jenisnya, harus dapat mendeteksinya. Tetapi tidak menemukan apa-apa," kata Beaulieu.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa benda misterius yang mengelilingi satu-satunya planet yang mengorbit pastilah lubang hitam atau katai putih, sisa redup bintang yang kehabisan bahan bakar di intinya dan runtuh menjadi bola pendingin superpadat seukuran Bumi.

"Ketika kami melihat rentang massa, itu tipikal populasi katai putih yang kita kenal di galaksi kita," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement