Selasa 12 Oct 2021 14:57 WIB

Suar Matahari 'Menghantam' Bumi

Suar matahari diamati di sisi yang menghadap Bumi.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Matahari. ILustrasi
Foto: Dailymail
Matahari. ILustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika merilis Geomagnetic Storm Watch untuk wilayah belahan Bumi utara pada Senin (11/10). Hal tersebut dilakukan setelah pada Sabtu (9/10), suar matahari terdeteksi datang dari matahari. Secara resmi, suar dikenal sebagai coronal mass ejection (CME).

Dilansir Fox News, CME diamati di sisi matahari yang langsung menghadap Bumi. Ini muncul saat memasuki periode peningkatan aktivitas matahari. 

Baca Juga

Dari Geomagnetic Star Watch, kemungkinan akan terjadi peristiwa yang disebut sebagai G2. Sementara, G5 adalah yang terburuk dan G1 menjadi yang paling ringan. 

Dampak yang mungkin terjadi adalah fluktuasi jaringan listrik dengan alarm tegangan pada garis lintang yang lebih tingi. Untuk satelit, itu bisa menjadi penyimpangan orientasi dan peningkatan hambatan di orbit Bumi yang rendah. 

Kemungkinan orang-orang di New York hingga Wisconsin juga dapat melihat Aurora di langit. Efek moderat  diperkirakan terjadi pada 11 Oktober, sementara efek kecil bisa bertahan hingga Selasa (12/10).

Para astronom mengatakan suar tersebut mungkin tak akan menyebabkan gangguan besar. Ini seperti Carrington, peristiwa yang diyakini sebagai badai matahari terbesar yang pernah ada menghantam Bumi pada 1859.

Saat itu, Carrington membuat Aurora terlihat di langit dan bahkan di garis lintang yang lebih dekat ke khatulistiwa. Ini digambarkan dalam laporan, di mana disebut ada sesuatu yang sangat terang di langit dibanding cahaya bulan Purnama. 

Ada sejumlah kelas semburan matahari, dengan kelas X yang dianggap paling intens. CME adalah acara kelas-M, yang terkuat kedua di belakang X. Ini dikenal sebagai ‘Halo CME’ karena suar yang mengarah langsung ke Bumi dapat diamati sebagai lingkaran cahaya di sekitar matahari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement