Rabu 06 Oct 2021 10:42 WIB

Investasi Dini Pengendalian Banjir Janjikan Keuntungan Besar

Investasi dini pengendalian banjir bisa mencegah kerugian besar.

Ilustrasi Banjir
Foto:

Keuntungan finansial berlipatganda 

Piranti tersebut nantinya diperluas agar memungkinkan pemerintah, perusahaan, organisasi bantuan dan Lembaga lain mengevaluasi risiko gabungan dari kawasan banjir di seluruh dunia, dan menyusun langkah intervensi yang bisa dilakukan. 

Sejak 1980, bencana banjir telah menciptakan kerugian senilai lebih dari satu triliun dolar AS di seluruh dunia. Data ini berdasarkan perusahaan asuransi Munich Re yang setiap tahun menerbitkan laporan risiko bencana global. 

Menurut perusahaan asal Jerman itu, potensi bencana banjir berlipatganda lantaran populasi penduduk yang bertambah cepat, migrasi dan gelombang pembangunan yang mengancam masyarakat dan aset-aset perekonomian. 

Data banjir yang dihimpun Aqueduct menunjukkan pada 2030 sebanyak 132 juta penduduk dan properti di kawasan urban senilai 535 miliar dolar AS akan terkena dampak banjir tahunan. 

Penduduk di India, Bangladesh dan Pakistan diprediksi akan menjadi yang terdampak paling parah, sementara kawasan Republik Demokratik Kongo, India dan Cina akan mencatat kerguian materiil terbesar pada infrastruktur urban 

Studi tersebut juga memperkirakan sebanyak 15 juta penduduk yang hidup di kawasan pesisir dan infrastruktur urban senilai  177 miliar dolar AS bakal dilanda banjir setiap tahun mulai 2030.  

Indonesia bersama Vietnam, Bangladesh dan India diprediksi bakal mencatat kerugian terbesar pada penduduk di pesisir akibat banjir. India juga akan mengalami kerusakan terbesar pada properti di kota, serupa di Cina dan Amerika Serikat. 

Tidak ada beda antara miskin atau kaya 

Data Aqueduct menempatkan ibu kota Jakarta, serta Mumbai dan Chennai di India dalam daftar kota yang paling terancam banjir. “Angkanya membuat kita sadar, terutama jika Anda melihat dampak seperti apa yang akan terjadi,” kata Betsy Otto kepada Thomson Reuters Foundation. 

Fenomena banjir, katanya,“bukan cuma menyangkut negara miskin. Negara kaya dengan jaringan infrastrutur yang memadai juga harus ikut beraksi.

Marc Bierkens, Professor Hidrologi di Unveristas Utrecht di Belanda mengatakan piranti baru seperti Aqueduct membantu memprediksi bagaimana perubahan iklim mempengaruhi kehidupan manusia. 

“Dengan kondisi iklim seperti sekarang ini saja kerusakan ekonomi akibat banjir sudah sangat besar, dan akan terus membesar di masa depan sebagai dampak dari pemanasan global dan pertumbuhan sosial dan ekonomi,” kata dia. 

“Banjir menambah daftar tantangan yang harus kita hadai,” tutur Betsy Otto. “Perlindungan banjir harus mendapat prioritas untuk investasi.” 

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/investasi-pengendalian-banjir-janjikan-keuntungan-finansial/a-53233427

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement