Kamis 30 Sep 2021 02:36 WIB

Keparahan Covid-19 Bisa Terprediksi dari Kondisi Hidung

Mikrobiota di hidung-tenggorokan bagian atas bisa jadi penanda keparahan Covid-19.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Penderita Covid-19 (ilustrasi). Mikrobiota yang hidup di hidung dan tenggorokan bagian atas merupakan pelindung garis depan terhadap serangan virus, termasuk SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Foto:

Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan bahwa mikrobiota yang berubah pada pasien yang bergejala berdampak pada respons imun mereka terhadap virus. Individu yang bergejala memiliki dua spesies bakteri dengan jumlah yang jauh lebih tinggi, termasuk Cutibacterium.

Bakteri Cutibacterium umumnya ditemukan pada kulit dan berhubungan dengan jerawat, infeksi jantung, dan infeksi bahu setelah operasi. Sebaliknya, ada sedikit lebih rendah dari bakteri lain, bukan bakteri yang dipelajari dengan baik.

Mikrobiota dari kedua kelompok yang terinfeksi, baik simtomatik maupun asimtomatik, memiliki bakteri tingkat tinggi, seperti Cyanobacteria. Bakteri yang juga dikenal sebagai ganggang biru-hijau itu dapat ditemukan di air yang terkontaminasi dan merupakan penghuni mikrobioma pada manusia untuk mengatur respons imun.

Bakteri itu biasanya memasuki tubuh melalui permukaan mukosa, seperti yang ada di hidung. Ia diketahui menyebabkan pneumonia dan kerusakan hati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement