Selasa 21 Sep 2021 00:18 WIB

Ilmuwan Ajak Debat Terbuka-Transparan Asal Usul Virus Corona

Penulis artikel di jurnal Lancet inginkan debat ilmiah yang transparan soal Covid-19.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi penyebaran virus corona tipe baru, SARS-CoV-2. Virus penyebab Covid-19 ini pertama kali ditemukan di China pada akhir 2019 lalu menyebar luas dan cepat menjadi pandemi.
Foto:

Surat yang ditandatangani oleh 27 ahli itu memperingatkan bahwa pembagian data tentang wabah Covid-19 sedang terancam oleh rumor dan informasi yang salah seputar asal-usulnya. Surat Februari 2020 menghadapi pengawasan setelah salah satu penulis, Peter Daszak, tidak mengungkapkan bahwa dirinya memiliki konflik kepentingan.

Daszak merupakan presiden EcoHealth Alliance sekaligus anggota Komisi Covid-19 The Lancet. Ia kemudian "ditolak" untuk ikut mengerjakan penyelidikan asal-usul pandemi.

Belakangan, Daszak memperbarui pernyataan latar belakang identitasnya. Ia memasukkan informasi mengenai pekerjaannya terkait EcoHealth di China.

Pada bulan Juli, kelompok ahli yang sama dalam surat tahun 2020 menerbitkan surat lain yang menegaskan kembali keyakinan mereka bahwa Covid-19 berevolusi di alam. Mereka mendesak orang lain untuk menolak panasnya retorika dan mendorong penyelidikan ilmiah.

Penulis surat pada hari Jumat berpendapat bahwa pernyataan kelompok lain memiliki efek membungkam upaya terselenggaranya debat ilmiah yang lebih luas, termasuk di antara jurnalis sains. Menurut mereka, jurnal ilmiah harus membuka kolomnya untuk analisis mendalam dari semua hipotesis.

"Sebagai ilmuwan, kita perlu mengevaluasi semua hipotesis secara rasional, dan menimbang kemungkinannya berdasarkan fakta dan bukti, tanpa spekulasi mengenai kemungkinan dampak politik."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement