Jumat 10 Sep 2021 01:32 WIB

Ilmuwan Temukan Dinosaurus Bergigi Hiu di Uzbekistan

Dinosaurus bergigi hiu menduduki puncak rantai makanan sebelum masuk tyrannosaurus.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Dinosaurus bergigi hiu. ilustrasi
Foto:

Temuan baru ini adalah dinosaurus carcharodontosaurus pertama yang ditemukan di Asia Tengah. Ahli paleontologi mengetahui bahwa tyrannosaurus Timurlengia hidup pada waktu dan tempat yang sama, tetapi dengan panjang 13 kaki (4 meter) dan berat sekitar 375 pon (170 kg), Timurlengia beberapa kali lebih kecil dari U. uzbekistanensis, menunjukkan bahwa ini menjadi predator puncak dalam ekosistem itu.

Bahkan, U.uzbekistanensis mampu melahap dinosaurus bertanduk, sauropoda berleher panjang, dan dinosaurus mirip burung unta di lingkungan itu. 

"Penemuan kami menunjukkan carcharodontosaurus masih merupakan predator dominan di Asia 90 juta tahun lalu," ujar pemimpin penelitian Kohei Tanaka, asisten profesor di Universitas Tsukuba di Jepang, dilansir Live Science pada Kamis (9/9).

Peter Makovicky, seorang profesor paleontologi di University of Minnesota, Amerika Serikat (AS) yang tidak terlibat dalam penelitian ini, setuju bahwa U. uzbekistanensis kemungkinan berada di puncak rantai makanan lokal.  Ia menyebut bahwa tulang dinosaurus ini sangat besar, sehingga dapat dipastikan akan menjadi hewan pemangsa yang sangat besar dan kemungkinan pemangsa puncak dalam ekosistemnya.

Temuan U. uzbekistanensis adalah yang terakhir diketahui dari carcharodontosaurus dan tyrannosaurus yang hidup bersama sebelum carcharodontosaurus punah. Tim peneliti menemukan bahwa U. uzbekistanensis memiliki tonjolan tulang yang unik di atas giginya.

 

Selain itu, U. uzbekistanensis juga memiliki tonjolan tulang di sisi rahangnya yang mirip dengan tyrannosaurus Thanatotheristes degrootorum berusia 79,5 juta tahun dari wilayah yang sekarang diketahui merupakan negara, yaitu Kanada. Tidak jelas mengapa kedua spesies memiliki tonjolan ini, tetapi mungkin ini adalah kasus evolusi konvergen, ketika spesies yang tidak terkait erat berevolusi untuk memiliki karakteristik yang sama.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement