Jumat 10 Sep 2021 01:32 WIB

Ilmuwan Temukan Dinosaurus Bergigi Hiu di Uzbekistan

Dinosaurus bergigi hiu menduduki puncak rantai makanan sebelum masuk tyrannosaurus.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Dinosaurus bergigi hiu. ilustrasi
Foto: Julius Csotony via livescience
Dinosaurus bergigi hiu. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru yang dilakukan tim ilmuwan menemukan bahwa sekitar 90 juta tahun lalu, dinosaurus karnivora yang memiliki gigi setajam hiu berkeliaran di Uzbekistan. Hewan sepanjang 26 kaki (8 meter) ini diketahui memiliki berat hingga 2.200 pon (1.000 kilogram). Ukuran ini membuatnya dinyatakan lebih panjang dari gajah Afrika dan berat melebihi bison. 

Para peneliti menamakannya Ulughbegsaurus uzbekistanensis (U. uzbekistanensis), diambil dari nama Ulugh Beg, astronom, matematikawan, dan sultan abad ke-15 dari tempat yang sekarang disebut Uzbekistan.

Baca Juga

Yang mengejutkan para ilmuwan adalah bahwa dinosaurus itu jauh lebih besar, bahkan mencapai dua kali panjangnya dan lebih dari lima kali lebih berat dibanding predator puncak ekosistemnya yang dikenal sebelumnya, yaitu tyrannosaurus.

Potongan tulang rahang dari dinosaurus tersebut pertama kali ditemukan di Gurun Kyzylkum di Uzbekistan pada 1980-an. Para peneliti menemukannya kembali pada 2019 dalam koleksi museum di negara itu.

Tulang rahang parsial U. uzbekistanensis cukup untuk menunjukkan bahwa hewan itu adalah carcharodontosaurus, atau dinosaurus bergigi hiu. Karnivora ini adalah sepupu dan pesaing tyrannosaurus, dengan spesies paling terkenal adalah Tyrannosaurus rex. Kedua jenis dinosaurus ini cukup mirip, namun carcharodontosaurus umumnya lebih ramping dan bertubuh ringan daripada tyrannosaurus berbadan besar.

Meski begitu, carcharodontosaurus biasanya lebih besar dari dinosaurus tyrannosaurus, yang memiliki bobot lebih dari 13.200 pon (6.000 kg). Kemudian, sekitar 90 juta hingga 80 juta tahun yang lalu, carcharodontosaurus menghilang dan tyrannosaurus muncul, mengambil alih posisi sebagai predator puncak di Asia dan Amerika Utara.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement