Kamis 09 Sep 2021 12:00 WIB

Firefly Aerospace Selidiki Meledaknya Roket Setelah Meluncur

Roket Firefly Aerospace meledak 2,5 menit setelah lepas landas.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Debut peluncuran roket Firefly Aerospace pekan lalu gagal karena kerusakan mesin prematur.
Foto: Everyday Astronaut/Firefly Aerospace via spac
Debut peluncuran roket Firefly Aerospace pekan lalu gagal karena kerusakan mesin prematur.

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Debut peluncuran roket Firefly Aerospace pekan lalu gagal karena kerusakan mesin prematur. Firefly yang berbasis di Texas melakukan uji terbang orbital pertamanya pada Kamis (2/9), mengirimkan roket Alpha setinggi 29 meter dari Vandenberg Space Force Base di California.

Sekitar 2,5 menit setelah lepas landas, peluncur dua tahap mulai jatuh, dan tak lama kemudian meledak dalam bola api yang dramatis. Firefly dengan cepat memulai penyelidikan anomali, yang telah membuat kemajuan substansial.

Baca Juga

Pada Ahad (5/9), perusahaan mengumumkan penyebab langsung dari kegagalan adalah salah satu dari empat mesin Reaver tahap pertama Alpha mati secara tidak terduga sekitar 15 detik setelah lepas landas.

“Kendaraan terus menanjak dan mempertahankan kendali selama total sekitar 145 detik, sedangkan durasi pembakaran tahap pertama nominal sekitar 165 detik. Namun, kehilangan daya dorong satu dari empat mesin, laju tanjakan menjadi lambat, dan kendaraan ditantang untuk mempertahankan kontrol tanpa vektor dorong  dari mesin dua,” tulis perwakilan Alpha di utas Twitter pada Ahad (5/9), dilansir dari Space, Rabu (8/9).

Perwakilan Alpha menuturkan Alpha mampu mengimbangi pada kecepatan subsonik. Namun, saat bergerak melalui transonik dan ke penerbangan supersonik (kontrol paling menantang), dorongan tiga mesin untuk kontrol vektor tidak cukup dan kendaraan jatuh di luar kendali. Jangkauan menghentikan penerbangan menggunakan Sistem Terminasi Penerbangan (FTS) yang eksplosif.

“Roket itu tidak meledak dengan sendirinya,” tambah mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement