Sedangkan makanan dengan nilai gizi yang buruk dan produksi terkait dengan dampak lingkungan yang tinggi, yaitu emisi gas rumah kaca-- termasuk daging sapi, daging olahan, babi dan domba, makanan berbasis keju, dan hidangan salmon tertentu. Sebaliknya, sebagian besar unggas, susu, makanan berbasis telur, dan biji-bijian berada di antara keduanya.

"Sesuai dengan penelitian sebelumnya, ini menunjukkan bahwa makanan yang bergizi bermanfaat mungkin tidak selalu menghasilkan dampak lingkungan yang paling rendah dan sebaliknya," keta penulis penelitian.

Akhirnya, para peneliti menemukan bahwa menukar 10 persen dari konsumsi kalori harian dari daging sapi dan daging olahan untuk buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan makanan laut tertentu dapat menuai manfaat kesehatan yang signifikan. Tim menyebut, ada keuntungan sekitar 48 menit per orang per hari dan 33 persen jejak karbon makanan lebih kecil.

Ikuti Whatsapp Channel Republika