Jumat 20 Aug 2021 15:03 WIB

Vaksinasi 70 Persen, Kenapa Infeksi di Israel Terus Naik?

Kasus COVID-19 di Israel terus meningkat sejak pertengahan Juli.

 Seorang paramedis militer Israel menyiapkan vaksin Pfizer COVID-19, untuk diberikan kepada orang tua di pusat medis di Ashdod, Israel selatan, Kamis, 7 Januari 2021.
Foto:

Apakah semua kasus terobosan?

Tidak ada vaksin sempurna, yang menawarkan perlindungan 100 persen setiap saat. Jumlah antibodi yang dihasilkan seseorang juga berbeda-beda. Ilmuwan berharap dapat melihat beberapa jumlah kasus breakthrough infections yakni infeksi pada seseorang sudah divaksin dua kali namun masih bergejala. 

Juga perlu ditekankan ada perdebatan tentang arti "divaksinasi sepenuhnya.” 

Beberapa pendapat menyebutkan, setelah divaksinasi dua dosis dengan vaksin yang sama, apakah itu  Pfizer/BioNTech atau AstraZeneca berarti sudah "sepenuhnya divaksinasi". Negara seperti Inggris bersikeras bahwa vaksin tersebut harus dari dua produsen yang sama agar berstatus "divaksinasi komplit. 

Sementara negara lainnya, seperti Jerman dan sejumlah negara Eropa, sudah melaksanakan vaksinasi gabungan. Misalnya vaksinasi pertama menggunakan AstraZeneca, saat dosis kedua mendapatkan vaksin Pfizer/BioNTech.

 Ada banyak pendapat mengenai kombinasi vaksin, khususnya kombinasi dengan vaksin Pfizer/BioNTech, yang dianggap lebih ampuh menangkal varian delta. Juga ada vaksin Johnson and Johnson yang hanya membutuhkan satu dosis vaksina untuk mendapat perlindungan yang cukup.

Namun juga ada negara seperti Israel yang menganjurkan warganya untuk divaksinasi dosis ketiga yang lazim disebut vaksin booster.

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement