Ahad 15 Aug 2021 08:09 WIB

Cegah Kemacetan, Manusia Wajib Belajar dari Semut

Semut bekerja dengan komunitas, sedangkan manusia umumnya egois.

Kemacetan di jalan raya (ilustrasi)
Foto:

Apa yang dilakukan semut dengan lebih baik

Martin Sebesta, memiliki toko yang menjual semut di Berlin. Nama tokonya Antstore. Ia mengungkap, pada semut, prinsip yang berlaku: satu untuk semua, semua untuk satu. Sedangkan pengemudi mobil kerap tidak demikian, melainkan berpikir: 'Bagaimana cara tercepat sampai ke tujuan?' Jadi setiap orang berusaha mencapai tujuan, tanpa memikirkan orang lain.

“Dan setiap orang berusaha mendapat keuntungan,“ kata Martin Sebesta.

Ditambah lagi, Pengemudi mobil di jalanan, tidak kooperatif. Itu yang mencegah sistem berfungsi efektif. Dari sudut matematika, ini disebut maksimal. Itu situasi, di mana situasi maksimal tercapai bagi pengguna, dan bagi sistem. Pengemudi biasanya ingin mendapat situasi optimal bagi dirinya.

“Tapi itu tidak optimal bagi sistem,” katanya. Sistem tidak berfungsi efektif, jika semua pengemudi saling bersaing.

Jadi semut kooperatif, dan punya tujuan bersama. Kita semua, manusia, juga berusaha mencapai tujuan. Tapi kita hanya memikirkan diri sendiri, dan kehilangan banyak waktu di kemacetan.

Waktu terbuang akibat kemacetan

Berapakah waktu yang tersia-sia, jika terjebak kemacetan? Prof. Peter Wagner dari Institut DLR untuk Sistem Transportasi mengambil contoh misalnya di Berlin, kota terbesar di Jerman.

“Untuk menjawab pertanyaan, berapa lama tambahan waktu yang diinvestasikan dalam perjalanan setiap hari. Untuk Berlin tambahannya 30 persen," ucap dia.

Angka itu sepertinya tidak banyak. Dalam perbandingan di seluruh dunia, juga tidak demikian. Banyak kota lain, yang jauh lebih menderita. Pada posisi ke tiga: Bogota. Per tahunnya, warga Kolumbia berada dalam kemacetan selama 230 jam. Jadi sekitar 10 hari! Dan itu membuat orang hilang kesabaran.

Posisi ke dua: kota metropolitan India, Bengaluru. Tahun 2019, pengemudi mobil berada dalam macet selama 243 jam. Di seluruh dunia, ibukota Filipina, Manila berada di posisi teratas dalam hal kemacetan. Pengemudi mobil menghabiskan waktu selama 257 jam dalam kemacetan.

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement