Para astronom telah memiliki metode lain untuk menemukan eksoplanet yang dikenal sebagai kecepatan radial. Teknik ini bisa menghitung goyangan yang terjadi ketika planet yang mengorbit menciptakan tarikan gravitasi pada bintang induknya.
Pengukuran dari misi TESS digabungkan dengan pengukuran kecepatan radial yang dilakukan menggunakan European Southern Observatory's Very Large Telescope di Chile untuk mempelajari lebih lanjut tentang planet-planet ini.
Dengan teknik ini memungkinkan para astronom untuk menentukan bahwa planet yang paling dekat dengan bintang itu hanya setengah massa Venus, menjadikannya planet ekstrasurya teringan yang pernah terdeteksi menggunakan kecepatan radial.
"Ini adalah langkah maju dalam kemampuan kami untuk mengukur massa planet terkecil di luar Tata Surya," kata María Rosa Zapatero Osorio, penulis penelitian baru dan astronom di Pusat Astrobiologi di Madrid, Spanyol, dalam sebuah pernyataan.
Selama penelitian mereka, anggota tim juga menemukan planet keempat dan petunjuk tentang potensi planet kelima yang tidak terekam dalam data sebelumnya dari TESS. Planet kelima itu mungkin berada pada jarak yang tepat dari bintang untuk memungkinkan air cair terbentuk di permukaan. Ini dikenal sebagai zona layak huni bintang.
"Planet di zona layak huni mungkin memiliki atmosfer yang dapat melindungi dan mendukung kehidupan," kata Zapatero Osorio.
Sistem planet ini adalah target ideal untuk Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA, yang dijadwalkan untuk diluncurkan ke orbit di sekitar Bumi pada bulan Oktober, serta Teleskop Sangat Besar Observatorium Eropa Selatan yang akan memulai pengamatan dari Chili pada tahun 2027.
Keduanya mungkin bisa mengintip atmosfer planet-planet ini. Ini membuka potensi untuk menemukan biosignatures, atau tanda-tanda kehidupan, di luar planet kita.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
