Rabu 14 Jul 2021 11:39 WIB

Awas Kemungkinan Varian Baru Covid-19 Asal Indonesia

Negara yang menghasilkan varian baru umumnya positivity rate nya di atas 10 persen.

Ilustrasi virus corona.
Foto:

Akhir tahun lalu, hanya 420 sampel melalui genome sequencing setiap hari. Telah ada 12 laboratorium di bawah naungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Riset dan Teknologi yang melakukan lebih dari 3.000 genome sequencing dalam 6 bulan terakhir. 

"Kita menyadari bahwa genome sequencing sangat mahal dan sulit untuk dilakukan. Pekan lalu kita berdiskusi dengan pakar penyakit menular Indonesia dan menemukan mekanisme genome sequencing yang memudahkan (peneliti) untuk mengidentifikasi apakah mutasi varian Delta sudah menyebar di suatu wilayah dengan melihat tingkat CT (Cycle Threshold)," ujar Menteri Kesehatan.

Perketat karantina

Virus corona mudah bermutasi. Menurut Dicky, cara yang terpenting untuk mencegah terciptanya varian baru yang berpotensi lebih ganas adalah menghambat penyebarannya di masyarakat dengan membatasi pergerakan dan memenuhi semua protokol kesehatan.

Selain itu, Dicky Budiman menganjurkan agar isolasi mandiri tidak hanya dilakukan oleh warga yang datang dari luar negeri atau tertular COVID-19. Masyarakat yang melakukan perjalanan antarkota atau propinsi perlu melakukan isolasi mandiri untuk memastikan bahwa mereka tidak tertular dalam perjalanan atau menjadi OTG (penderita COVID-19 tanpa gejala), sehingga dapat memutus mata rantai penularan.

"Dalam wabah seperti ini, karantina perlu dilakukan oleh orang yang pulang dari Bali ke Jakarta misalnya. Kalau dia belum divaksin perlu isoman (isolasi mandiri) selama 10-14 hari sedangkan bagi yang sudah divaksin cukup karantina di rumah selama 7 hari sebelum masuk kantor lagi. Jangan kurang dari itu," ujarnya.

 

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/waspada-terciptanya-varian-baru-virus-corona-asal-indonesia/a-58256156

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement