Sementara itu, peneliti mengungkapkan, seluruh kombinasi vaksin bekerja dengan baik dan memperkuat sistem imun. Uji coba juga mengindikasikan bahwa orang yang telah mendapatkan dua dosis vaksin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya kalau diberikan dosis penguat dengan merek yang berbeda di kemudian hari.
Sejumlah negara sudah mulai menerapkan pemberian vaksin kombinasi. Kebanyakan melakukannya menyusul kekhawatiran terkait risiko penggumpalan darah, kejadian langka namun serius, menyangkut vaksin AstraZeneca.
Lead investigator Prof Matthew Snape dari University of Oxford mengatakan, temuan terbaru ini tidak mengacaukan kebijakan Inggris dalam pemberian dua dosis vaksin dari merek yang sama. Ia menyebut, program yang tengah berlangsung efektif untuk mencegah orang dirawat atau sakit berat.
"Vaksin juga bekerja terhadap varian Delta ketika diberikan dengan jeda delapan hingga 12 pekan," tutur Prof Snape, dikutip dari The Sun, Selasa (29/6).