REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ke depannya, masyarakat mungkin akan mendapatkan dua dosis vaksin dengan merek yang berbeda. Studi terbaru mengungkap, pendekatan tersebut dapat mendatangkan perlindungan yang lebih baik terhadap Covid-19.
Kesimpulan tersebut didapat dari uji coba Com-Cov di Inggris yang mempelajari efikasi antara dua dosis Pfizer atau dua dosis AstraZeneca dengan suntikan salah satunya disusul merek lainnya. Menggunakan dua merek berbeda untuk suntikan pertama dan kedua, menurut peneliti, akan membuat program booster (dosis penguat) menjadi lebih fleksibel.
Prof Jonathan Van-Tam, pejabat Kementerian Kesehatan Inggris, menyebut bahwa belum ada alasan untuk mengubah program vaksinasi yang tengah berjalan. Akan tetapi, ia tak memungkiri, memadupadankan dua merek vaksin bisa diterapkan di masa depan.