Selasa 27 Apr 2021 07:27 WIB

Pasar Laptop Didominasi Produk di Bawah Rp 7 Juta

Indonesia memiliki pasar laptop cukup besar dengan penjualan 120 ribu unit per bulan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Dynabook Satellite tipe C-40
Foto: asia,dynabook
Dynabook Satellite tipe C-40

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imbas dari pemberlakuan kerja dari rumah adalah makin tinggi nya kebutuhan akan penunjang produktivitas, seperti laptop. Ardy selaku Head of Marketing Audio Visual (Auvi) Product Strategy Division Sharp Indonesia, menjelaskan, Indonesia memiliki pasar yang cukup besar dengan angka penjualan sekitar 120 ribu unit per bulan, dan nilai transaksi mencapai Rp 600 miliar.

"Saat ini, pangsa pasar notebook sebesar 80 persen masih didominasi oleh produk di bawah Rp 7 juta dan 20 persen lagi, untuk kategori produk di atas Rp 7 juta," ujarnya.

Baca Juga

Pada akhir Juni 2020, Sharp Corp secara resmi mengakuisisi 100 persen Dynabook Inc, yang merupakan anak usaha Toshiba yang fokus pada produk notebook dan laptop.

Kini, di bawah jenama Sharp, Dynabook pun memasuki pasar notebook Indonesia yang makin menjanjikan akibat pandemi Covid-19. Beberapa waktu lalu, Sharp Indonesia mem perkenalkan Dynabook Satellite tipe C-40 untuk memberikan pilihan produk bagi konsumen, baik dari segi fitur maupun harga.

Untuk menjawab tantangan dari keadaan pasar notebook di Indonesia, Sharp meng adirkan Dyna book dengan beberapa varian produk. Mulai dari harga Rp 8 juta hingga Rp 16 juta yang menargetkan kelas menengah dan premium.

Memasuki kuartal kedua di 2021, Sharp memang semakin optimistis mampu mencatat angka penjualan yang lebih baik di bandingkan kuartal sebelumnya. "Dimulai nya vaksin Covid-19 memberikan rasa aman dan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk kembali membelanjakan uang mereka untuk membeli barang-barang sekunder, seperti produk elektronik bahkan untuk pergi berlibur," ungkap National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, Andry Adi Utomo.

Menambah kategori produk baru, seperti notebook, lanjutnya, merupakan salah satu strategi yang dilakukan Sharp untuk makin meningkatkan dan memperluas pangsa pasar. "Kami berusaha menembus omzet penjualan sebesar Rp 12 triliun setahun. Guna mencapai angka tersebut kami terus berusaha menggali potensi dengan meluncurkan kategori produk-produk baru yang memang sesuai dengan kebutuhan konsumen," ujarnya.

Tahun ini, salah satu produk yang akan ditingkatkan performanya adalah produk notebook Dynabook. Ke depan, Sharp akan menambah varian baru dan memperluas jaringan pendistri busian. Salah satu cara nya, adalah dengan fokus menaikkan kontribusi penjualan melalui kanal B2B.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement