REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sharp Electronics Indonesia mengumumkan temuan barunya terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang lolos uji coba dalam menurunkan risiko penularan virus corona jenis baru SARS-CoV-2 melalui udara. Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui adanya penularan Covid-19 melalui udara atau airbone.
“Ini merupakan kontribusi yang dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen di seluruh dunia,” kata Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, Shinji Teraoka dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (19/10).
Temuan ini berawal dari penelitian virus SARS-Cov-2 melalui perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacuster dari Sharp. Sharp melakukan penelitian bersama tokoh penting antara lain, Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Profesor Asuka Nanbo dari Universitas Nagasaki, dan Profesor Hironori Yoshiyama dari Universitas Shimane.
Teknologi Plasmacluster menghasilkan ion-ion positif dan negatif yang ada di alam. Setelah menjernihkan udara, ion tersebut akan berubah menjadi air dan kembali ke udara.
Kepala Penelitian, Jiro Yasuda, mengatakan penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen (sukfatan) sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat. Namun, belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker.
“Namun, dalam penelitian ini dapat dipastikan jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru. Sehingga diharapkan menurunkan risiko terinfeksi virus,” kata dia.
Penjernih udara Sharp mengandung Plasmacluster Ion Generator yang melepaskan ion positif dan negatif ke udara. Ion Plasmacluster yang digunakan melalui ruangan, alergen, bakteri, jamur dan virus di sekitarnya, mengubah molekul hidrogen dalam protein permukaannya menjadi air.
Untuk cara kerja penjernih udara ini terdiri dari tiga tahap. Pertama ion Plasmacluster memiliki kesamaan dengan ion positif dan negatif yang ada di alam. Ion-ion ini dikelilingi oleh molekul-molekul air dan dilepas ke udara.
Kemudian, ion yang berasal dari hidroksida (OH) bebas akan beroksidasi tinggi saat mereka bergerak menuju permukaan mikroba di udara, seperti allergen, bakteri, jamur, dan virus. Ion-ion tersebut akan menghilangkan hidrogen dari permukaan protein dan menghancurkannya. Sehingga hidroksida bebas dan bergabung dengan hidrogen (H) untuk membentuk air (H20) yang akan kembali ke udara.
Selain menyaring udara, penjernih udara ini juga dapat mengurangi bau tidak sedap, mengurangi energi listrik statis, dan mempercantik kulit dengan menjaga kelembapan kulit. Penyaringan udara ini juga melewati tiga langkah penyaringan, pertama pra-filter baru untuk menangkap debu 240 mikron, lalu deodorizing filter untuk menyerap bau rokok dan bau hewan peliharaan, dan filter HEPA elektrostatik yang bisa menjebak 99,97 persen partikel mikrokopis (sekecil 0,3 mikron) di udara.
Awasi dan atur kualitas udara dari ponsel
Sharp AIoT dilengkapi dengan teknologi canggih, yaitu remote control. Pengguna dapat memantau suhu, kelembapan udara, dan polusi di rumah melalui aplikasi Sharp Air yang dapat diakses lewat ponsel pintar. Dengan aplikasi ini pengguna dapat memantau suhu kelembapan udara dari mana saja serta membasmi virus berbahaya sebelum sampai rumah.
Melalui aplikasi Sharp Air ini, pengguna dapat mengendalikan AC hingga Air Purifier Sharp sekaligus, sehingga udara sejuk dan bersih bisa langsung didapatkan saat sampai di rumah.
Pada 2004, Sharp sudah membuktikan keefektifan dari teknologi Plasmacluster terhadap virus corona yang menyebar melalui kucing, anggota keluarga Coronaviridae. Dan di tahun 2020 Sharp telah memastikan bahwa Ion Plasmacluster yang dimilikinya juga efektif melawan "virus corona baru"(SARS-CoV-2) yang mengambang di udara.
Sejauh ini, banyak lembaga penelitian independen yang bekerjasama dengan Sharp telah membuktikan secara klinis kemampuan Plasmacluster dalam menekan aktivitas zat berbahaya termasuk virus influenza pandemi baru, bakteri yang resistan terhadap obat, dan alergen tungau, serta mengurangi tingkat peradangan bronkial pada anak-anak penderita asma. Pada saat yang sama, keamanan ion Plasmacluster juga telah dikonfirmasi oleh lembaga penelitian terhadap tubuh manusia.
“Kedepannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasiberbagai aplikasi teknologi Plasmaclusterguna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia,” ungkap Hiromasa Okajima - SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager.
Saat ini penjualan produk Sharp yang dilengkapi teknologi Plasmacluster telah terjual 90 juta unit di seluruh dunia. Ini menjadikan Sharp Plasmacluster menjadi merek penjernih udara nomor 1 di Jepang dan ASEAN.
Untuk informasi lebih lanjut simak videonya dan silakan cek fitur produknya di sini