Kamis 10 Jun 2021 08:08 WIB

Permintaan Penjernih Udara Diperkirakan Tumbuh 3 Kali Lipat

Pandemi meningkatkan penjualan penjernih udara

Suasana sebuah toko elektronika
Foto: agung supriyanto
Suasana sebuah toko elektronika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan penjernih udara (air purifier) di Indonesia diperkirakan masih tinggi tahun ini. Pertumbuhan diprediksi mencapai 2-3 kali lipat dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.

"Memang masyarakat sudah banyak yang divaksinasi sejak awal 2021, namun permintaan penjernih udara masih akan tumbuh dua sampai tiga kali lipat tahun ini," kata Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Shinji Teraoka, di Jakarta, Kamis (10/6).

Baca Juga

Diakuinya, pertumbuhan permintaan penjernih udara Sharp tersebut lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, produk ini tumbuh hingga 3-4 kali lipat ketika pandemi COVID-19 baru menyebar di Indonesia. Produk penjernih udara Sharp dengan teknologi Plasmacluster telah dikembangkan selama 20 tahun.

GM Penjualan Domestik SEID Andry Adi Utomo menambahkan pada tahun lalu, terutama awal pandemi COVID-19, permintaan penjernih udara Sharp melonjak dari 5.000 menjadi 15.000 sampai 20.000 unit per bulan. Akibatnya, kata dia, produk penjernih udara berteknologi Plasmacluster sempat mengalami kelangkaan di pasar Indonesia, mengingat SEID masih mengimpor dari China dan Thailand.

"Kalau tidak shortage, penjualan air purifier Sharp bisa menembus 20.000 sampai 25.000 unit per bulan," kata Andry.

Hal itu, kata dia, terkait kuota Sharp Electronics Corp, terhadap setiap negara, mengingat permintaan negara lain seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan Jepang, juga tinggi. Beruntung, kata dia, sebelum pandemi permintaan penjernih udara SEID sudah tinggi di kisaran 5.000 unit per bulan sehingga SEID mendapat jatah kuota cukup besar hingga rata-rata 10.000 unit per bulan.

"Memang banyak produk penjernih udara dari melek lain, namun banyak konsumen tahunya air purifier itu adalah Plasmacluster, dan Plasmacluster adalah teknologi yang dikembangkan Sharp," ujarnya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement