REPUBLIKA.CO.ID, NANJING -- Perusahaan teknologi China mengembangkan robot anjing. AlphaDog, anjing berteknologi tinggi ini menggunakan sensor dan teknologi kecerdasaan buatan (AI) untuk “mendengar” dan “melihat” lingkungannya dan bahkan dapat dibawa berjalan-jalan.
Menurut kepala bagian teknologi di Weilan, perusahaan di balik produk tersebut, Ma Jie, robot anjing ini sangat mirip dengan anjing sungguhan.
Dilansir dari Japan Today, Senin (12/4), pencipta yang berbasis di Nanjing mengatakan anjing robot mereka bergerak dengan kecepatan hampir 15 kilometer per jam.
Dengan empat kaki logam, gerakan robot anjing ini tampak lebih stabil daripada anjing sungguhan. “Ia dapat memprediksi gesekan dan ketinggian tanah (untuk) menyesuaikan ketinggiannya, menyesuaikan frekuensi langkah dan beradaptasi dengan lingkungan,” katanya kepada AFP, saat robot itu perlahan menavigasi menaiki tangga.
Penciptanya menggunakan teknologi 5G, kecepatan internet super cepat dengan waktu reaksi langsung, untuk membuat robot beroperasi secara mandiri.
Kepemilikan anjing dilarang di bawah kepemimpinan pendiri komunis China, Mao Zedong. Namun, sejak saat itu kepemilikan abnjing berkembang pesat secara dramatis. Pada bulan pertama penjualan, lebih dari 1.800 AlphaDog telah dijual, meskipun harganya yang lumayan besar yaitu 16.000 yuan (2.400 dolar AS) atau Rp 30 juta.
“Pesanan kebanyakan dari developer komputer, tech, geek dan juga anak-anak yang sepertinya sangat menyukainya,” ujar Ma.
Saat China berupaya meningkatkan tenaga kerjanya, Beijing telah melakukan investasi besar dalam bidang robotika dan AI. Robot sudah digunakan untuk mengirim parsel, melayani di restoran, menawarkan informasi di stasiun dan bahkan mengambil sampel untuk tes Covid-19.