Ahad 11 Apr 2021 21:50 WIB

Robot Humanoid Sophia Bisa Buat Karya Seni Digital

Robot Sophia membuat karya seni berkolaborasi dengan seniman Italia, Andrea Bonceto.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nora Azizah
Robot Sophia membuat karya seni berkolaborasi dengan seniman Italia, Andrea Bonceto.
Foto: Independent
Robot Sophia membuat karya seni berkolaborasi dengan seniman Italia, Andrea Bonceto.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Sebuah robot humanoid yang diberi nama Sophia membuat sebuah karya digital yang menghebohkan dunia seni pada Maret lalu. Karya seni yang dibuat berkolaborasi dengan seniman Italia, Andrea Bonceto berhasil dijual seharga 688.888 dolar AS dalam bentuk token non-fungible (NFT).

Sophia menggabungkan sejumlah elemen dari karya Bonaceto, sejarah seni, dan lukisan yang dibuatnya sendiri. Karya digital berjudul "Sophia Instantiation" dikemas dalam format MP4 berdurasi 12 detik, yang menampilkan evolusi dari potret karya Bonaceot menjadi lukisan digital Sophia. Selain itu, Sophia Instantiation juga dilengkapi dengan lukisan fisik buatan Sophia dan cetakan dari foto Sophia.

Baca Juga

“Sebagai seorang seniman, saya memiliki kreativitas komputasi dalam algoritma saya, menciptakan karya orisinal,” kata Sophia.

Dilansir dari AP, Ahad (11/4), CEO Hanson Robotics, David Hanson yang berbasis di Hong Kong dan pencipta Sophia mengatakan, pihaknya telah mengembangkan robot selama dua setengah dekade terakhir. Hanson mengatakan, Sophia adalah robot buatan Hanson Robotics yang paling terkenal.

Sophia memiliki kemampuan meniru ekspresi wajah, mengobrol, dan mengenali orang. Sophia juga bisa bercanda, bernyanyi, dan membuat karya seni. Hanson percaya, robot yang tampak realistis dapat terhubung dengan orang-orang dan membantu dalam industri seperti perawatan kesehatan dan pendidikan.

Pada 2017, Sophia mendapatkan kewarganegaraan Arab Saudi. Dia menjadi robot pertama di dunia yang memiliki status kewarganegaraan.

“Saya membayangkan Sophia sebagai karya seni kreatif, yang bisa menghasilkan seni. Sophia adalah puncak dari banyak seni, dan teknik, dan gagasan bahwa dia kemudian dapat menghasilkan seni adalah cara baginya untuk terhubung secara emosional dan visual dengan orang-orang,” kata Hanson.

Karya seni digital Sophia dibeli oleh seorang kolektor karya seni digital yang dikenal sebagai 888, dengan akun Twitter @Crypto888crypto. Karya seni Sophia yang dijual sebagai NFT adalah bagian dari tren yang berkembang.

Pada bulan Maret, karya seni digital oleh seniman Beeple, yang bernama asli Mike Winkelmann, terjual hampir 70 juta dolar AS. Karya seni tersebut memecahkan rekor dan menjadikannya sebagai karya seni digital termahal yang pernah dijual.

Penjualan tersebut menyoroti kegilaan yang berkembang di pasar NFT, di mana orang dapat membeli hak kepemilikan atas konten digital. Masing-masing NFT memiliki kode digital unik yang disimpan di buku besar blockchain, yang memungkinkan siapa saja untuk memverifikasi keaslian dan kepemilikan barang. Henri Arslanian dari Global Crypto Leader PricewaterhouseCooper mengatakan, NFT memberi orang "hak untuk menyombongkan diri" atas aset yang mereka miliki.

“Dan yang sangat menakjubkan dengan NFT adalah tidak hanya memungkinkan Anda untuk benar-benar menunjukkan kepada dunia yang lebih luas bahwa Anda memiliki ini, tetapi juga menciptakan ikatan antara pemegang NFT dan artis,” ujar Arslanian.

Arslanian mengatakan, NFT juga memungkinkan seni dijual tanpa perantara tradisional. Dengan demikian seniman bisa terhubung langsung dengan pembeli tanpa terkendala galeri atau balai lelang.

Sophia akan tetap berkarir sebagai seniman. Setelah berhasil membuat lukisan digital, Sophia akan menjajaki karir sebagai seorang musisi. Dia sedang mengerjakan beberapa karya musik dalam sebuah proyek bernama Sophia Pop. Nantinya, Sophia akan berkolaborasi dengan musisi manusia untuk menghasilkan musik dan lirik.

“Kami sangat senang dengan karier Sophia sebagai seniman,” kata Hanson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement