Sabtu 20 Mar 2021 18:13 WIB

AstraZeneca, Apa Sebenarnya Trombosis Itu?

Kasus trombosis yang lebih tinggi muncul pada konsumsi pil anti hamil

Kemenkes menunda distribusi vaksin AstraZeneca.
Foto:

Apakah semua trombosis sama?

Sejak sejumlah negara menghentikan sementara vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca, tema trombosis menjadi topik hangat yang dibahas dimana-mana. Terutama di media sosial muncul reaksi marah dan mempertanyakan: mengapa kasus trombosis yang lebih tinggi pada konsumsi pil anti hamil, dengan insiden 1.100 kasus per satu juta orang per tahun tidak dipermasalahkan?

Sementara pada kasus vaksinasi covid-19 dengan vaksin AstraZeneca, setelah muncul 7 kasus dari 1,6 juta dosis vaksinasi, pejabat kesehatan langsung menyetop nyaris semua program imunisasi?

Pakar kesehatan dari partai sosial demokrat Jerman -SPD, Karl Lauterbach mengritik perbandingan antara kasus trombosis vena sinus otak CVST dengan kasus trombosis pada konsumsi pil anti hamil. "Parahnya efek CVST tidak bisa dibandingkan dengan trombosis yang dipicu pil anti hamil," kata Lauterbach dalam wawancara dengan siaran radio publik Jerman Deutschlandfunk.

Dia mengatakan, jika berbicara kaitan kasus trombosis dengan konsumsi pil anti hamil, kebanyakan yag dimaksud adalah trombose pada vena kaki. Penggumpalan darah menyumbat vena pada kaki, dan jika terlepas bisa masuk ke paru-paru dan memicu emboli di organ tubuh ini.

Tapi pakar kesehatan kenamaan Jerman itu tidak mengungkapkan realitasnya secara komplet. Yakni, konsumsi pil anti hamil juga meningkatkan risiko terkena CVST yang jauh lebih berbahaya.

"Perempuan lebih sering terkena kasusnya dibanding pria. Kemungkinan faktor hormonal memainkan peranan penting. Kasus CVST lebih sering muncul pada kehamilan pada usia matang, beberapa minggu setelah melahirkan dan pada perempuan yang mengkonsumsi pil anti hamil," ujar Peter Berlit, sekretaris jenderal perhimpunan neurologi Jerman keada DW.

Juga secara umum, tidak terpengaruh gender, kasus di kalangan usia muda lebih sering terjadi dibanding pada manula.

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement