Rabu 17 Mar 2021 14:33 WIB

Ada Apa dengan Vaksin Covid-19 AstraZeneca?

AstraZeneca sudah mendapat izin dari badan regulasi obat-obatan di 50 negara.

 Seorang perawat bersiap untuk memberikan dosis vaksin AstraZeneca COVID-19 di pusat perawatan kesehatan di Seoul pada hari Jumat, 26 Februari 2021. Korea Selatan pada hari Jumat memberikan suntikan vaksin virus corona pertama yang tersedia kepada orang-orang di fasilitas perawatan jangka panjang.
Foto:

Bagaimana keampuhan vaksin AstraZeneca melawan corona?

Uji klinis yang dilakukan AstraZeneca pada virus corona varian asli, menunjukkan efikasi 76 persen setelah pemberian dosis pertama. Bahkan setelah pemberian dosis kedua dalam jeda 12 minggu, efikasi naik hingga minimal 82 persen.

Vaksin juga bisa mereduksi beban virus, yang membuat penularan Covid-19 juga makin lambat. Berdasar data ini vaksin mendapat izin penggunaan dari lembaga pengawas obata Eropa-EMA dan lebaga serupa di berbagai negara.

Riset keampuhan vaksin AstraZeneca terhadap virus varian mutasi Inggris yang disebut varian B117 yang dilakukan di Inggris, melaporkan efikasinya sekitar 75 persen.  Efikasi sedikit di bawah keampuhan terhadap virus asli, tapi masih tergolong sangat bagus.

Namun riset keampuhan vaksinnya terhadap varian mutasi Afrika Selatan B1351 menunjukkan hasil yang jauh lebih rendah. Riset pada 2000 resonden di Afrika Selatan menunjukkan, vaksin hanya memberikan perlindungan minimal terhadap Covid-19 yang dipicu varian B135. Ini memicu pemerintah Afrika Selatan membuat keputusan, menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca.

Penyebabnya adalah vaksin AstraZeneca yang sudah berizin dibuat dari vektor virus, yang memicu antibodi melawan Protein Spike dari varian virus corona awal. Menghadapi  virus yang melakuan mutasi, antibodi tidak mengenali sepenuhnya dan memerangi varian bersangkutan.

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement