REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahana Tianwen-1 milik China tiba tepat waktu di sekitar orbit Mars, jelang perayaan Tahun Baru Imlek. Pada Bulan Mei, wahana itu akan mendaratkan penjelajahnya di Mars.
Misi luar angkasa tidak pernah mudah, baik ketika Anda mengirim astronot yang hanya berjarak 400 kilometer ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), atau meluncurkan satelit komunikasi beberapa ribu kilometer ke angkasa. Kesalahan tertentu bisa saja terjadi.
Misi ke Mars berada di level yang lebih tinggi. Planet ini lebih jauh dan lebih sulit untuk dicapai. Tapi, sehari setelah Misi Mars UEA berhasil mengirimkan satelit Amal ke orbit sekitar Mars, wahana tak berawak China pun meyusul. Orbiter Tianwen-1 memasuki orbit sekitar Mars pada Rabu (10/2), tujuh bulan setelah diluncurkan dari Bumi dan menempuh jarak 450 juta kilometer.
Seperti satelit Amal milik UEA, Tianwen-1 melakukan prosedur "pengereman" untuk memperlambat kecepatannya sehingga bisa ditangkap oleh gravitasi Mars dan menghindari terlampauinya target orbit.
Namun, berbeda dengan yang dilakukan UEA pada Selasa (9/2), China enggan mengumumkan waktu kedatangan Tianwen-1.
Dilansir kantor berita AP terkait prosedur "pengereman": "Pihak berwenang Cina, selalu berhati-hati tentang kemungkinan kegagalan, belum mengumumkan waktu kedatangan yang dijadwalkan."
Sebelumnya, pemerintah China mengatakan bahwa wahana tak berawaknya tu berada di jalur yang tepat untuk tiba sebelum Tahun Baru Imlek pada hari Jumat (11/2) mendatang.
Pada hari Jumat (05/02) pekan lalu, Tianwen-1 melakukan manuver "koreksi orbit" keempat. Hal itu diperlukan untuk memastikan bahwa wahana akan siap untuk kedatangannya di orbit, menurut Administrasi Luar Angkasa Nasional China.