Rabu 10 Feb 2021 21:07 WIB

Perempuan di Balik Suksesnya Misi Uni Emirat Arab ke Mars

80 persen tim anggota misi Uni Emirat Arab ke Mars adalah perempuan.

Sarah Al Amiri
Foto: www.science.gov.ae
Sarah Al Amiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Misi Uni Emirat Arab ke Mars, Hope berhasil memasuki orbit Mars pada Selasa, (10/2). Misi ini bertujuan memberikan gambaran lengkap tentang atmosfer Mars untuk pertama kalinya. Yang lebih menarik, 80 persen dari tim ilmiah program ini adalah perempuan.

Misi pertama ke Mars yang diluncurkan oleh Uni Emirat Arab (UEA) memasuki orbit planet itu pada hari Selasa (9/2), setelah menempuh perjalanan selama tujuh bulan, sejauh 494 juta kilometer Misi ini menjadikan UEA sebagai badan antariksa kelima di dunia, yang berhasil mencapai planet merah dan menandai misi antarplanet pertama yang dipimpin oleh sebuah negara dari dunia Arab.

Baca Juga

Ketua Badan Antariksa UEA yang juga Menteri Negara Kemajuan Ilmu Pengetahuan Emirat, Sarah al-Amiri mengatakan, negara itu "menanti dengan nyaman, dengan cemas mengantisipasi masuknya kami ke dalam perlombaan eksplorasi ruang angkasa sebagai sebuah bangsa."

Misi UAE ke Mars yang menelan biaya sekitar 200 juta dollar AS atau sekitar 2.9 triliun rupiah, meluncurkan Hope Probe dari pusat luar angkasa Jepang Juli 2020 lalu.

Ilmuwan itu mengatakan UEA sekarang dapat mulai mengirim data tentang atmosfer dan iklim di Mars, mempelajari perubahannya dalam data harian dan musiman.

"Ini menjadi satelit cuaca pertama di Mars yang akan memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang dinamika atmosfer dan perubahan iklim di (planet) tetangga yang mirip dengan kita," kata al-Amiri kepada DW.

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement