Ahad 31 Jan 2021 13:56 WIB

Riset Sebut Covid-19 Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi

Covid-19 mungkin mempengaruhi hormon yang berdampak pada volume dan siklus menstruasi

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Menghitung tanggal menstruasi. Ilustrasi
Foto:

Alexandra menjadi salah satu orang yang mengalami gejala berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah tertular COVID-19. Selain siklus menstruasi yang kacau, ia juga mengalami sesak napas, masalah jantung, neuropati, dan kelelahan.

Alexandra diperkirakan menjadi satu dari sekitar sepuluh persen wanita yang melaporkan masalah dengan siklus menstruasi mereka setelah terinfeksi virus corona jenis baru. Perihal masalah ini telah disurvei oleh Survivor Corps, kelompok pendukung bagi mereka yang pulih dari COVID-19. Natalie Lambert, seorang profesor riset di Indiana University School of Medicine, melakukan survei terhadap 3.292 perempuan yang menderita COVID-19.

Sebanyak 9,1 persen diantaranya melaporkan mengalami siklus menstruasi yang lebih berat, lebih ringan, atau hanya berbeda. Diperkirakan 10,1 persen melaporkan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau melewatkan.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh para peneliti di Wuhan, China dalam Elsevier Public Health Emergency Collection, sebanyak 25 persen dari 177 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami perubahan volume menstruasi. Sementara, ada 28 persen mengalami perubahan siklus menstruasi.

“Hampir seperlima pasien menunjukkan penurunan volume menstruasi atau perpanjangan siklus. Perubahan menstruasi pada pasien ini mungkin merupakan konsekuensi dari perubahan hormon seks sementara yang disebabkan oleh penekanan fungsi ovarium yang dengan cepat berlanjut setelah pemulihan,” jelas para peneliti dalam studi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement