REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Perusahaan streaming musik Spotify mendapatkan paten untuk teknologi akurasi musik yang disajikan berdasarkan ucapan pengguna dan kebisingan latar belakang. Dilansir dari Axios, Ahad (31/1), Music Business Worldwide melaporkan pekan ini bahwa Spotify telah mengajukan paten tersebut pada Februari 2018.

Bulan ini aplikasi musik tersebut diberikan paten yang menggunakan pengenalan ucapan untuk menentukan keadaan emosional, jenis kelamin, usia atau aksen pengguna. Atribut tersebut kemudian bisa digunakan untuk merekomendasikan konten.

Menurut pengajuan paten, perusahaan sedang mengembangkan teknologi yang dapat mengambil intonasi, stres, ritme dan sejenisnya dari unit ucapan yang akan memungkinkan keadaan emosional pembicara untuk dideteksi dan dikategorikan.

Dikombinasikan dengan data lain dari riwayat mendengarkan pengguna dan permintaan sebelumnya, musik yang sesuai kemudian dapat direkomendasikan atau diputar. Namun, ini barulah paten. Perusahaan teknologi sering mengajukan paten untuk inovasi yang tidak pernah digunakan dalam produk mereka. Spotify belum memberikan komentar terkait hal ini.

Sementara itu, pelacak kebugaran Halo Amazon yang baru menganalisis nada suara pengguna untuk mengevaluasi bagaimana mereka terlihat oleh orang lain. Tetapi ada kekhawatiran pengenalan emosi ini dapat disalahgunakan.

Sebuah laporan yang dirilis pekan ini dari kelompok hak asasi manusia Inggris mengidentifikasi lusinan perusahaan di China yang menggunakan teknologi tersebut, termasuk beberapa yang bekerja dengan polisi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika