Kamis 28 Apr 2022 11:04 WIB

Spotify Catat Kenaikan Pelanggan Premium Jadi 182 Juta

Pengguna aktif bulanan Spotify naik 19 persen yoy menjadi 442 juta

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
 Ilustrasi foto menunjukkan ikon aplikasi raksasa streaming audio Swedia Spotify.
Foto: EPA-EFE/MATTIA SEDDA
Ilustrasi foto menunjukkan ikon aplikasi raksasa streaming audio Swedia Spotify.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelanggan premium layanan streaming audio Spotify naik 15 persen (yoy) menjadi 182 juta dari 180 juta pada kuartal sebelumnya. Menurut laporan kuartal yang berakhir 31 Maret, pengguna aktif bulanan naik 19 persen yoy menjadi 442 juta dari 406 juta pada akhir tahun lalu.

Sebelumnya, Spotify memperkirakan akan mencapai 183 juta pelanggan premium pada kuartal ini. Namun, targetnya sedikit meleset akibat dampak penarikan pasar di Rusia.

Baca Juga

“Tidak termasuk dampak dari keluarnya pasar dari Rusia, pertumbuhan pelanggan sudah melebihi ekspektasi,” kata perusahan dalam siaran tertulis.

Spotify secara luas dianggap sebagai layanan streaming audio terbesar di dunia. Para pesaingnya seperti Amazon Music dan Apple Music tidak secara teratur merilis jumlah pelanggan. Namun, menurut catatan yang disusun oleh Music Ally, Apple Music memiliki 60 juta pelanggan dan Amazon Music 55 juta pelanggan.

Dilansir The Verge, Kamis (28/4/2022), Spotify mengumumkan menangguhkan layanannya di Rusia pada akhir Maret, beberapa hari sebelum periode akhir kuartal. Perusahaan juga memperkirakan layanan akan dihentikan sepenuhnya pada April.

Secara keseluruhan, perusahaan menghasilkan keuntungan sebesar 131 juta Euro atau sekitar Rp 1,9 triliun pada kuartal ini. Pencapaian laba triwulan seperti ini jarang terjadi karena Spotify umumnya memprioritaskan pertumbuhan pelanggan. Kuartal ini menandai satu tahun sejak Spotify mengumumkan tingkat streaming baru dengan kualitas lebih tinggi yang disebut Spotify HiFi. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement