REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Penjualan Apple telah mencapai rekor baru. Penjualan Apple dalam tiga bulan terakhir tahun 2020 mencapai lebih dari 111 miliar dolar AS (Rp 1.566 triliun, dengan kurs Rp 14.116 per dolar AS), naik 21 persen dari tahun sebelumnya.
Keuntungan datang karena pandemi mendorong lebih banyak aktivitas online. Alhasil, ini memicu permintaan akan teknologi baru.
Apple sekarang menghitung lebih dari 1,65 miliar perangkat aktif secara global, termasuk lebih dari 1 miliar iPhone.
Keuntungan Apple mengikuti rilis rangkaian ponsel iPhone 12 baru. Apple mengatakan mengatakan pertumbuhan di China sangat kuat. Sebagian dibantu oleh permintaan ponsel yang kompatibel dengan jaringan 5G baru.
Penjualan di wilayah China yang lebih besar perusahaan, yang mencakup Hong Kong dan Taiwan, melonjak 57 persen. Di Eropa, peran penjualan 17 persen, dan di Amerikan naik 11 persen di Amerika.
"Produk-produknya bekerja sangat baik di seluruh dunia. Saat kami melihat ke depan hingga kuartal Maret, kami sangat optimistis,"kata Luca Maestri, kepala keuangan Apple, dilansir di BBC, Kamis (28/1).
Analis Dan Ives dari Wedbush Securities mengatakan Apple baru saja memulai 'siklus super'. Sebab, para peminat Apple akhirnya mengganti ponsel lama, bertepatan dengan peningkatan jaringan telekomunikasi.
"Dengan 5G sekarang dalam kartu dan kira-kira 40 persen dari 'permata emas' basis terpasang iPhone tidak meningkatkan ponsel mereka dalam 3,5 tahun terakhir, Tim Cook (CEO Apple) telah menyiapkan panggung untuk kebangkitan pertumbuhan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika