Ahad 24 Jan 2021 12:47 WIB

Seperempat Spesies Lebah Menghilang 20 Tahun, Ada Apa?

Aneka lebah sedang berjuang untuk mengatasi kombinasi ancaman lingkungan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Lebah madu kerdil (Apis florea) berada di dalam kotak di Oxbow Bojongsoang, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (21/10). Kegiatan budi daya lebah madu kerdil di kawasan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi serta sarana percontohan bagi masyarakat sekitar yang ingin memulai bisnis budi daya guna menambah penghasilan di tengah pandemi Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto:

Data menunjukkan catatan lebah halictid, keluarga lebah terbanyak kedua, telah menurun 17 persen sejak 1990-an. Keluarga Melittidae yang lebih sulit ditangkap telah menurun 41 persen.

“Penting untuk diingat bahwa lebah tidak berarti hanya lebah madu, meskipun lebah madu adalah spesies yang paling banyak dibudidayakan. Jejak masyarakat kita juga berdampak pada lebah liar, yang menyediakan layanan ekosistem tempat kita bergantung,” ujar Zattara.

Menurut penulis studi tersebut, pekerjaan mereka tidak dimaksudkan untuk menunjukkan dengan tepat hilangnya spesies tertentu. Mereka ingin mengkonfirmasi apa yang diamati oleh para ilmuwan secara lokal tampaknya sesuai dengan apa yang terjadi secara global.

“Sesuatu sedang terjadi pada lebah, dan sesuatu perlu dilakukan. Kita tidak bisa menunggu sampai kita memiliki kepastian yang mutlak karena kita jarang sampai di sana dalam ilmu pengetahuan alam. Langkah selanjutnya adalah mendorong pembuat kebijakan untuk bertindak sementara kita masih punya waktu. (Masalah) lebah tidak bisa menunggu,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement