Kamis 21 Jan 2021 14:09 WIB

Apa Bedanya Masker FFP2, N95, dan KN95?

Di Jerman, beberapa negara bagian mewajibkan pemakaian masker FFP2.

Penggunaan masker jenis FFP2 menjadi sebuah keharusan di negara bagian Bayern
Foto:

Masker bedah

Masker jenis bedah setara dengan masker profesional, karena terdiri dari jaringan tipis sekali pakai dan serat kapas. Masker ini sering digunakan oleh dokter dan perawat, terutama saat menangani pasien di meja operasi agar terhindar dari infeksi kuman dan patogen.

Dalam proses operasi, dokter harus mengganti masker setidaknya setiap dua jam. Jika masker jenis ini dipakai berulang kali, efektivitasnya akan hilang dengan cepat.

Jika pemakai masker batuk atau bersin, maka sebagian besar tetesan dari mulut dan tenggorokan tersangkut di masker tersebut. Namun, perlindungan ini hanya bekerja jika masker diganti secara teratur dan dibuang secara higienis dan aman.

Selama pandemi, masker berkualitas filtrasi lebih baik telah menjadi standar praktis profesi medis.

 

Di Uni Eropa, jenis masker ini dibagi menjadi tiga kelas perlindungan FFP (filtering face piece).

FFP1

Meskipun masker dengan tingkat perlindungan FFP1 masih lebih baik daripada masker bedah, masker tersebut tidak menawarkan perlindungan terhadap virus. Masker ini ditujukan bagi tukang kayu, misalnya, yang bekerja dengan gergaji dan sistem ekstraksi vakum. Para pekerja konstruksi memakai masker ini agar tidak menghirup debu.

FFP2 / N95 / KN95

Masker FFP2 (setara dengan standar internasional lainnya yang dikenal sebagai masker N95, KN95, dan P2) menjadi semakin lazim digunakan untuk perawatan lansia dan panti jompo. Masker ini memberikan tingkat perlindungan tertentu terhadap virus bagi pemakainya, tetapi tidak boleh digunakan saat bersentuhan dengan pasien yang sangat menular.

Pada gelombang pertama virus corona tahun lalu, Robert Koch Institute Jerman mengumumkan bahwa staf medis dapat mengenakan masker FFP2 jika FFP3 tidak tersedia.

FFP3 / N99 / EN149 / P3

Hanya masker FFP3 (kira-kira setara dengan standar internasional seperti N99, EN149, dan P3) yang secara efektif melindungi pemakainya dari tetesan aerosol, molekul protein, virus, bakteri, jamur dan spora, dan bahkan dari debu yang sangat berbahaya seperti serat asbes. Tidak seperti masker bedah sederhana, masker filter berkualitas tinggi tersebut dapat melindungi pemakainya - termasuk dari patogen yang sangat menular seperti campak atau tuberkulosis.

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement