Sabtu 09 Jan 2021 04:35 WIB

Pesawat Kargo Cygnus Diluncurkan dari Stasiun Luar Angkasa

Cygnus akan sampai ke Bumi pada 26 Januari 2021.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat kargo antariksa Cygnus NASA berhasil meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Rabu (5/1). Pesawat kargo tersebut mengangkut eksperimen ilmiah guna membantu para astronom mempelajari kekebalan antimikroba di luar angkasa, cara tanaman tumbuh di mikrogravitasi dan teknologi satelit baru, yakni teknologi komunikasi 5G.

Kapsul kargo dirancang agar terbakar saat kembali memasuki atmosfer Bumi. Astronot NASA Kate Rubins memantau sistem di atas Cygnus selama keberangkatannya, dari tempat bertenggernya di stasiun luar angkasa.

Baca Juga

Perusahaan  Northrop Grumman meluncurkan kapal kargo Cygnus pada Oktober 2020 lalu. Pesawat itu diluncurkan untuk mengirim hampir 8.000 lbs. (3.600 kilogram) makanan, peralatan ilmiah, perangkat keras, pasokan kebutuhan lain, dan hal lainnya, termasuk toilet luar angkasa.

Astronot kemudian mengisi kapsul kargo tersebut dengan sampah, yang pada akhirnya akan terbakar di atmosfer Bumi dalam rencana masuk kembali pada 26 Januari 2021 mendatang.

Serangkaian misi ilmiah

Pertama-tama, Cygnus akan memungkin investigator darat untuk mendapatkan lebih banyak sains dari misi tersebut, termasuk eksperimen teknologi SharkSat 5G dan investigasi kebakaran Saffire-V.

SharkSat akan mengumpulkan pengukuran dan telemetri lain dari pesawat ruang angkasa tersebut dan mengirimkannya ke Bumi. Tujuannya untuk mengembangkan lebih lanjut radio yang ditentukan perangkat lunak Ka-band. Ka-band adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang kurang padat dibandingkan dengan bandwidth lain yang digunakan di luar angkasa. Investigasi ini adalah pengujian peralatan seperti sirkuit terintegrasi, sistem multiprosesor dan penerima digital.

"Potensi penggunaan teknologi ini mencakup berbagai jenis telekomunikasi 5G terestrial, serta komunikasi antariksa dan antariksa ke darat," tambah NASA, dilansir di Space.com, Kamis (7/1).

Teknologi 5G adalah protokol yang lebih baru dan lebih cepat untuk teknologi seluler yang memungkinkan adanya Internet untuk Segala (Internet of things) dan aplikasi lainnya. Teknologi tersebut terus diluncurkan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia meskipun ada pandemi global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement