Selasa 05 Jan 2021 04:42 WIB

Sampai Kapan Virus Corona Bermutasi? Ini Penjelasan Eijkman

Virus bermutasi untuk mempertahankan hidupnya.

Ilustrasi Covid-19
Foto:

Virus tidak salah

Jika mengikuti bagaimana manusia, mikroba, satwa dan tumbuhan hidup di lingkungannya saat ini, dengan ilustrasi konflik manusia dengan satwa liar yang semakin sering terjadi, menjadi gambaran jelas di masa depan kemungkinan pandemi lebih besar bisa saja terjadi.

Yang sebelumnya mereka hidup tenang di dalam hutan, namun secara insting mereka mencari lahan baru yang lebih nyaman ketika kondisi “rumahnya” tersebut sudah tidak bagus lagi. Hutan dalam kondisi baik sebenarnya “membatasi” ruang geraknya mikroba.

"Sama dengan manusia. Jadi mereka enggak salah," ujar Prof Amin.

Dia menjelaskan alasan virus menginfeksi manusia karena ingin bertahan hidup dengan mencari “rumah” baru.

Dalam persaingan itu, terjadi interaksi antara virus dan manusia. Awalnya manusia memiliki kekebalan dan virus tidak membuat sakit. Alhasil,  mikroba memilih hidup di mahluk hidup lain, seperti kelelawar dan satwa liar lainnya.

Namun virus melakukan penyesuaian dengan bermutasi sehingga akhirnya penularan antara manusia ke manusia dapat terjadi. Ketika penularan antarmanusia sudah dapat terjadi, penularannya akan semakin cepat terjadi.

Jika semua sudah terinfeksi virus tersebut, tetapi tidak menyebabkan sakit keras, artinya sebagian besar manusia sudah punya kekebalan terhadapnya. Saat itu virus akan menyingkir, sehingga untuk sementara pandemi akan selesai.

Tapi virus tidak hilang, dia hanya akan keluar dari tubuh manusia untuk mencari host baru. Saat itu sebagian besar dari mereka akan mati, namun yang cocok dengan host baru akan bertahan beberapa bulan atau tahun sampai suatu ketika bisa menginfeksi manusia lagi.

Siklus wabah penyakit seperti itu memang terjadi lima hingga 10 tahunan. Namun dengan kondisi seperti sekarang di mana hutan dan satwa liar semakin menyusut bisa saja menjadi lebih dekat jarak waktu peristiwanya. Perlu dipahami, tidak hanya SARS-CoV-2 yang dapat menginfeksi manusia, karenanya kewaspadaan itu perlu terus ada dengan menjalankan hidup bersih.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement