Alkohol dianggap mengubah susunan mikroorganisme yang hidup di usus dan memainkan peran penting dalam mencegah invasi bakteri dan virus. Minum alkohol dapat menyebabkan kerusakan sel kekebalan dalam darah yang paling umum dikenal sebagai sel darah putih, seperti limfosit, yang mengirimkan antibodi untuk menyerang virus secara efektif.
Alkohol berlebih berperan sebagai imunosupresan. Alhasil, orang yang banyak minum lebih mudah terkena infeksi. "Peminum berat memiliki banyak masalah dan fungsi kekebalan yang buruk adalah salah satunya," kata ahli imunologi Eleanor Riley dari University of Edinburgh, Inggris.
Dalam uji coba, sekitar 10 persen orang tidak menjadi kebal setelah menerima vaksin Sputnik V dan angkanya serupa untuk vaksin lain. Alasan untuk ini tidak diketahui dan apakah alkohol dapat menjadi faktor, belum diselidiki.
Pfizer mengatakan bahwa tidak ada peringatan tentang konsumsi alkohol yang diberikan kepada mereka yang menerima vaksin yang telah dikembangkannya dengan BioNTech.