Senin 09 Nov 2020 11:19 WIB

UNIS Tangerang Buat Sistem Kontrol Hidroponik Via Android

UNIS menerapkan sistem kontrol tanaman hidroponik lewat aplikasi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang warga memakai masker saat merawat sayuran hidroponik. ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang warga memakai masker saat merawat sayuran hidroponik. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Fakultas Teknik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang menerapkan sistem kontrol hidroponik melalui aplikasi yang bisa difungsikan secara jarak jauh via andoid. Aplikasi itu diimplementasikan lewat program holistik pembinaan dan pemberdayaan desa (PHP2D) di Desa Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

"Sistem tanam hidroponik ini dilengkapi aplikasi sistem yang bisa difungsikan kapan saja lewat android, baik untuk menyiram sayuran, memberi nutrisi ataupun mengatur PH air dan kelembaban udara," ujar Wakil Rektor UNIS Suhaya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (9/11).

Baca Juga

Suhaya mengatakan, UNIS mengimplementasikannya lewat rumah kasa hidroponik yang dibuat di balai penyuluh pertanian (BPP) Desa Tegal Kunir Kidul, lengkap dengan aplikasi sistem monitoring dan kontrol hidroponik (Simkron). Program itu, kata dia juga merupakan upaya pemulihan dampak ekonomi (PDE) yang dinilai sebagai wujud mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Azis Gunawan menyampaikan teknologi tanam hidroponik yang dilengkapi dengan aplikasi penyiraman, pemberian nutrisi, serta kebutuhan lain via android yang diinisiasi UNIS perlu untuk terus didorong.

"Semoga teknologi ini bisa diterapkan dan dikembangkan nantinya bukan hanya di Desa Tegal Kunir Kidul Mauk saja, apalagi sekarang teknologi modern sudah banyak masuk ke pertanian yang membuat maju dan mandiri," kata Azis.

Dia menambahkan, upaya UNIS tersebut sejalan dengan program unggulan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Yakni program gerakan membangun masyarakat pantai (Gerbang Mapan), kelompok pemuda tani, dan kelompok wanita tani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement