Kamis 22 Oct 2020 00:45 WIB

NASA Berhasil Ambil Sampel dari Asteroid Bennu

Sampel dari asteroid Bennu akan dibawa ke bumi untuk dipelajari.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nora Azizah
Setelah empat tahun diluncurkan dari bumi, pesawat luar angkasa NASA, Osiris-Rex, melakukan pendaratan bersejarah di asteroid Bennu pada Selasa (20/10) (Foto: ilustrasi NASA)
Foto: Wallpaper Flare
Setelah empat tahun diluncurkan dari bumi, pesawat luar angkasa NASA, Osiris-Rex, melakukan pendaratan bersejarah di asteroid Bennu pada Selasa (20/10) (Foto: ilustrasi NASA)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah empat tahun diluncurkan dari bumi, pesawat luar angkasa NASA, Osiris-Rex, melakukan pendaratan bersejarah di asteroid Bennu pada Selasa (20/10). Seperti dilansir Cnet pada Rabu (21/10), pesawat tersebut berhasil mendarat setelah menempuh jarak lebih dari 200 juta mil perjalanan.

Osiris-Rex melakukan perjalanan jauh untuk melakukan manuver singkat dengan tujuan mengumpulkan sampel dari permukaan asteroid Bennu. Nantinya, sampel ini akan dibawa ke bumi untuk dipelajari.

Baca Juga

NASA TV melaporkan, tangan robotik pesawat Osiris-Rex pengambil sampel bernama Touch and Go Sample Acquisition Mechanism (Tasgam) berhasil mendarat di Bennu selama 15 detik. Dalam kontak singkat itu, Osiris-Rex melakukan pengambilan sampel. 

Osiris-Rex yang beroperasi sebagian besar secara otonom alami penundaan komunikasi selama 18 menit dengan kontrol misi di bumi. Osiris-Rex kemudian menembakkan tabung gas melalui Tasgam ke permukaan Bennu, dan sampel kemudian dapat naik ke lengan pesawat.

Tujuan tim Osiris-Rex adalah mengumpulkan sekitar 60 gram debu, kotoran, dan kerikil dari permukaan Bennu. Osiris-Rex kemudian bermanuver ke posisi aman dan menggerakkan lengannya pada posisi untuk mengambil foto.

Sebelumnya, Osiris-Rex menghabiskan dua tahun mengorbit dan mensurvei Bennau. Namun, ternyata tak sesuai harapan para ilmuwan.

Tim Osiris-Rex kemudian menemukan sejumlah permukaan berpasir yang ideal untuk pengambilan sampel. Ternyata, Bennu adalah tumpukan puing dengan medan terjal yang dipenuhi bongkahan batu.

Osiris-Rex sendiri dirancang untuk mendarat di permukaan yang rata. Hal ini berbanding terbalik dengan kontur Bennu yang sangat berbatu sehingga tim tidak menemukan tempat yang cocok.

Untungnya, Osiris-Rex mempunyai keunggulan dengan desainnya dalam hal navigasi presisi. Pesawat luar angkasa itu dilengkapi dengan tiga botol gas nitrogen sehingga tim mendapatkan setidaknya dua tembakan lagi untuk pengambilan sampel yang berhasil.

Jika Osiris-Rex berhasil, maka akan bergabung dengan misi Hayabusa dan Hayabusa-2 Jepang dalam sejarah eksplorasi asteroid. Hayabusa berhasil mengambil sampel dan mengembalikan sedikit material dari asteroid Itokawa dan Hayabusa-2 sedang dalam proses mengembalikan sampel signifikan batuan luar angkasa Ryugu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement