Sabtu 10 Oct 2020 07:42 WIB

Mengenal Radiasi Hawking tentang Lubang Hitam

Menurut Hawking, lubang hitam memancarkan sejumlah kecil radiasi partikel yang lolos.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Lubang Hitam (ilustrasi)
Foto: id.wikipedia.org
Lubang Hitam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lubang hitam adalah salah satu misteri alam semesta. Ilmuwan terus mencari cara untuk menguak rahasia lubang hitam.

Lubang hitam dikenal sebagai horizon peristiwa yang umumnya dianggap sebagai titik tanpa kembali. Lubang hitam dikenal juga sebagai monster dalam ruang dan waktu yang menelan semua obyek serta materi yang berada di dekatnya.

Baca Juga

Fisikawan Stephen Hawking menggunakan mekanika kuantum untuk memprediksi partikel-partikel kuantum perlahan-lahan akan bocor keluar dari lubang hitam, yang sekarang disebut radiasi Hawking.

Pada 1970-an, Hawking mengusulkan lubang hitam tidak benar-benar 'hitam'. Alasannya karena mekanika kuantum, lubang hitam sebenarnya memancarkan sejumlah kecil radiasi benda hitam dan karenanya memiliki suhu yang tidak nol.

Radiasi Hawking menunjukkan lubang hitam sebenarnya dikelilingi kuantum 'bulu halus' yang terdiri dari partikel yang lolos dari tarikan gravitasi. Pandangan tersebut bertentangan dengan pandangan Einstein.

Pada 1974 Stephen Hawking mengemukakan bahwa lubang hitam tidaklah abadi. Lubang hitam memiliki siklus kehidupan seperti yang kita alami. Lubang hitam mengalami penguapan lalu menyusut karena memancarkan radiasi.

Untuk membuktikan pendapat tersebut, Hawking harus menggabungkan dua teori yang selama ini mustahil disejajarkan, yakni teori Kuantum dan teori Relativitas Einstein.

Lubang hitam mengemisikan radiasi gelombang elektromagnetik

Medan gravitasi yang sangat kuat dan fluktuasi energi dalam ruang hampa membentuk pasangan partikel dan antipartikel pada area di sekitar horizon peristiwa lubang hitam.

Salah satu dari pasangan kedua unsur ini "jatuh" ke dalam lubang hitam dan yang lainnya berhasil melepaskan diri sebagai emisi. Melalui proses ini lubang hitam kehilangan energi, juga kehilangan massa menurut persamaan Einstein E = mc2 . Laju kehilangan massa lubang hitam sangat lambat.

Laju penyusutan lubang hitam berbanding terbalik dengan massa lubang hitam sehingga lubang hitam dengan massa paling besar menjadi yang paling lambat “menguap”. Lubang hitam dengan massa setara dengan massa Matahari saja memiliki umur jutaan miliar tahun sebelum akhirnya lenyap “menguap”.

Teori Hawking tersebut menunjukkan bahwa semua yang dimakan lubang hitam akan meninggalkan informasi di sekitar lubang hitam. Ia mengungkapkan bahwa lubang hitam sebenarnya memiliki lingkaran "rambut lembut" yang mengelilinginya dan mampu menyimpan informasi berbagai hal yang ditelannya.

 

sumber: https://www.dw.com/id/riset-lubang-hitam-raih-penghargaan-nobel-fisika-2020/a-55174153

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement